Konflik Laut Natuna

Konflik Laut Natuna, Wakil Ketua Komisi I DPR RI: Semua Pihak Harus Kompak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laut Natuna

Tanggapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Prabowo Subianto angkat bicara terkait masuknya kapal laut asing di perairan Laut Natuna Utara.

Prabowo Subianto menegaskan, akan akan menyelesaikan situasi panas ini dengan baik.

"Kami tentunya akan begini, kami masing-masing punya sikap. Kami nanti harus mencari solusi yang baik," kata Prabowo yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (3/1/2020).

"Bagaimanapun China adalah negara sahabat," katanya.

Saat ditanya oleh rekan media soal penambahan personel, Prabowo berseloroh untuk santai.

"Kita cool saja, santai," tuturnya.

Mahasiswa Natuna Minta Ketegasan Pemerintah

Mahasiswa asal Natuna di Tanjungpinang meminta kepada Pemerintah pusat untuk melakukan tindakan tegas terhadap sengketa yang terjadi pada perairan Natuna.

Ketua Himpunan Mahasiswa Kabupaten Natuna (HMKN) Tanjungpinang, Raja Igo Febrinaldy kepada  TribunBatam.id menyampaikan, para orang tua yang mencari nafkah sebagai pelaut merasa ketakutan atas sengketa tersebut.

"Mahasiswa Natuna yang kami data di Tanjungpinang ada 378 orang. Mayoritas pekerjaan orang tua nelayan itu pada mengeluh dan ada rasa takut melaut. Kalau cuaca buruk di laut sudah lah. Lalu ditambah lagi dengan (sengketa) ini," ujarnya, Senin (6/1/2020).

Ia menceritakan, nelayan pernah melaut hingga batas wilayah yang sedang terjadi sengketa tersebut sempat mendapat perlawanan dari Kapal Ikan Asing (KIA).

"Bolehlah ditanya sama para nelayan disana, bahkan KIA yang datang lebih dari 1 kapal itu pernah usir nelayan kita juga," ungkapnya.

Ia mengajak organisasi lainnya yang dalam waktu dekat akan menggelar aksi damai di Tanjungpinang.

"Kami akan aksi, dalam aksi tentunya harapan kami pemerintah harus tegas. Kami mengecam keras tindakan kapal coast guard dan KIA mereka seenaknya masuk wilayah Indonesia," tegasnya.

Menkopolhukam: Tidak ada Negosiasi 

Halaman
1234

Berita Terkini