Bukannya Berkurang, Kapal Ikan Asing Justru Makin Banyak Jarah Laut Natuna, TNI Kerahkan 3 KRI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejak melaksanakan gelar operasi pengamanan di wilayah Laut Utara Natuna beberapa waktu lalu pasca keberadaan kapal Coast Guard China, Kapal Pengawasan Perikanan China dan KIA asal China, Panglima Komando Gabubgan Wilayah I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudho Margono kembali melakukan pemantauan wilayah Laut Utara Natuna dan sekitatnya tersebut. dan hasilnya terpantau 30 kapal asing berada disana.

Komitmen tersebut disampaikan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang, di Jakarta, Jumat (10/1).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, selain meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan, Menlu Jepang juga sepakat untuk mengintensifkan kerja sama pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 pulau terluar Indonesia.

“Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata,” kata Menlu.

Jepang juga berkomitmen terus memperluas investasi di Indonesia dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan.

Menlu RI juga sambut baik ketertarikan Jepang pada pembangunan ibu kota baru. “Saya mengundang Jepang untuk mengembangkan konsep smart metropolis ibu kota baru, seperti klaster pendidikan (science city) dan kota berdimensi hutan (forest city),” kata Menlu.

Guna mendukung kampanye sawit Indonesia, lanjut Menlu, Jepang siap mengirimkan tim ahli untuk membantu meningkatkan aspek keberlanjutan (sustainability) sawit Indonesia. Selain itu, Menlu RI juga mengundang Jepang investasi di bidang teknologi sanitari buah tropis guna mendorong peningkatan ekspor Indonesia.

Lebih Terbuka

Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan, dirinya dan Menlu Jepang menegaskan komitmen bersama menjadikan ekonomi lebih terbuka serta kerja sama perdagangan saling menguntungkan.

Dalam kaitan ini, kedua Menlu sepakat mendorong penyelesaian outstanding issues pada perundingan review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) serta menyelesaikan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun 2020.

Menlu Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan kesiapan negaranya untuk mendukung program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul.  “Jepang siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang”, tegas Menlu Motegi.

Guna membahas penguatan kerjasama di sektor-sektor strategis, kedua Menlu sepakat untuk membentuk mekanisme dialog di tingkat Wakil Menteri Luar Negeri.

Selain membahas kerja sama bilateral, kedua Menlu juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi di kawasan dan global, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, Rakhine State, situasi di Timor Tengah dan Laut China Selatan.

Jepang adalah mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia. Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar 23,85 miliar dolar AS  dan nilai investasi Jepang mencapai 3,24 miliar dollar AS dari 2810 proyek.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paska-Kunjungan Jokowi di Natuna, Kapal Ikan Asing Semakin Bertambah"

Berita Terkini