"Dia (Harun Masiku) sosok yang bersih. Kemudian, di dalam upaya pembinaan hukum selama ini cukup baik ya track record-nya," kata Hasto, Kamis (9/1/2020) masih mengutip laman WartaKota.
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 57 P/HUM/2019, lanjut Hasto, partainya memiliki kewenangan dalam menentukan pengganti anggota legislatif terpilih yang meninggal dunia.
Hasto menegaskan, dalam merekomendasikan nama Harun, PDI Perjuangan pun berpegang pada aturan tersebut.
"Proses penggantian itu kan ada keputusan dari Mahkamah Agung. Ketika seorang caleg meninggal dunia, karena peserta pemilu adalah partai politik, maka putusan MA menyerahkan hal tersebut (pengganti) kepada partai," lanjut dia.
Meski demikian, pada akhirnya KPU menetapkan Riezky Aprilia sebagai pengganti Nazarudin untuk duduk di kursi Senayan, karena memperoleh suara terbanyak kedua.
3. Profil Harun: Advokat hingga Lulusan Luar Negeri
Hingga saat ini, keberadaan Harun masih misterius.
Lalu seperti apa profil Harun?
Harun lahir pada 21 Maret 1971.
Ia menjadi caleg PDIP dari Dapil Sumatera Selatan I dari PDIP setelah pada Pemlu sebelumnya menjadi Caleg Partai Demokrat dari Dapil Sulawesi Selatan III.
Dikutip dari laman kbr.id, dalam riwayat pendidikannya, ia menempuh pendidikan di Universitas Hasanudin Makasar tahun 1989 hingga 1994.
Kemudian ia sekolah di luar negeri di Universitas Warwick Inggris pada 1998 hingga 1999.
Sedangkan dalam riwayat organisasninya, ia pernah menjadi anggota GMKI Sulses pada 1989-1994, anggota Partai Demokrat serta Ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris pada 1998-1999.
Harun diketahui juga merupakan seorang advokat.
Dalam biografinya saat mencalonkan sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat pada 2013, Harun mengawali karier menjadi lawyer pada Dimhart & Association Law Firm Jakarta pada 1994-1995.
Ia juga pernah menjadi tenaga ahli Komisi II DPR RI pada 2011.
(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: WartaKotalive)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kader PDIP Harun Masiku Masih Jadi Buronan KPK, Dinilai Bersih oleh Hasto hingga Jebolan Luar Negeri