"Operasi berhasil, sudah selesai semua," ujar Benny Moerdani melapor.
Operasi pembebasan itupun berjalan sukses.
Kopassus hanya butuh waktu tiga menit untuk menumpas para pembajak dan membebaskan para sandera.
Masa Tua Benny Moerdani Miris
Namun, sepak terjang Benny Moerdani tak salamanya moncer
Benny harus menerima kenyataan kalau ia terkena stroke di tahun 2002.
Melansir dari buku berjudul 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap', berikut cerita masa tua jenderal Benny Moerdani
Kesehatan Benny Moerdani mulai menurun pada tahun 2002, selepas bermain golf dengan karibnya
Benny, sore itu berjalan seorang diri dan terpeleset di lantai bawah hotel dan tak sadarkan diri
Mulai saat itulah Benny didiagnosa mengidap stroke, hingga ditawari berobat di Rumah Sakit Tan Tock Seng oleh perdana menteri Singapura
Belakangan, Benny seperti kesulitan mengurus pembayaran biaya perawatannya.
Menurut mantan ajudan Benny, perdana menterei Singapura dan suami Megawati Soekarnoputri lah yang melunasi biaya berobat Benny
Sejak itu, salah satu telinga Benny menjadi tuli dan semakin lama semakin nyeri
Cara berjalannnya pun tak seperti dulu lagi, Benny harus berjalan dengan kaki yang harus diseret
Namun, Benny tak mau menyerah dengan keadaan
Ia masih saja menyibukkan diri dengan mengunjungi kawan-kawannya
Mantan kepala staf angkatan laut, Laksamana TNi (Purn) Muhammad Arifin sering Benny ke tempat-tempat pasukan tempur
Melihat tank, perwira, dan peralatan tempur TNI membuat Benny selalu berseri-seri
"Memang di situlah dunia beliau" kata Arifin dalam bukunya yang berjudul L.B. Moerdani: Pengabdian Tanpa Akhir
Benny juga sering menonton film perang dari cakram optik di rumahnya
Untuk berkomunikasi, ia dibantu dengan lonceng karena ketika itu hidupnya bergerak di atas kursi roda
Hingga akhirnya Benny meninggal dunia sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu 29 Agustus 2004 di RSPAD Gatot Subroto
Benny sudah dirawat di rumah sakit tersebut sejak 7 Juli 2004 karena stroke dan infeksi paru-paru.
Dia meninggalkan seorang istri, satu putri, dan lima cucu.
Jenazahnya disemayamkan rumah duka Jalan Terusan Hang Lekir IV/43, Jakarta Selatan dan kemudian di Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Upacara penghormatan jenazah di Mabes AD dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.
Ia dimakamkan hari itu pula pukul 13.45 WIB di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dengan inspektur upacara Panglima TNI, Jenderal TNI Endriartono Sutarto
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Selain Jalankan Misi Super Rahasia Soeharto, Benny Moerdani Pernah Menyusup dalam Operasi Pembebasan