BATAM, TRIBUNBATAM.id - Perhelatan politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 semakin memanas. Isu-isu terkait pertarungan Pilkada di Kepri terus bergulir.
Salah satu isu yang saat ini sentral di tengah masyarakat Kepri ialah, Plt Gubernur Kepri Isdianto yang digadang-gadang maju di Pilgub kepri.
Hal itu terlihat dari spanduk dukungan terhadap Isdianto untuk maju sebagai gubernur bukan sebagai wakil gubernur di pemilihan tersebut.
Beberapa waktu lalu, adik mendiang HM Sani itu terlihat makin mesra dengan Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo. Soerya pun memberi sinyal akan maju berpasangan dengan Isdianto di pilkada Kepri.
Soerya sebagai calon Gubernur Kepri, sedangkan Isdianto sebagai calon wakil gubernur Kepri.
Saat dikonfirmasi kepada Soerya, terkait Isdianto yang sebelumnya digadang akan maju bersamanya di Pilgub kepri mendatang, ia menyarankan pertanyaan tersebut disampaikan kepada yang bersangkutan.
"Sebaiknya tanya Pak Isdianto. Saya selalu berpikir positif saja," ujarnya saat dikonfirmasi.
• PILKADA KEPRI - Ismeth Abdullah Makin Pede Jalur Independen, Klaim Sudah Kantongi 80 Ribu Dukungan
• Tim Calon Perseorangan Pilkada Karimun Cari Dukungan, Banyak yang Dukung tapi Belum Cukup Kuota
Ia mengatakan pemberitaan dan isu terkait Isdianto akan bertarung sebagai gubernur dan bukan sebagai wakil gubernur bersama dirinya, bisa benar dan bisa saja tidak.
"Saya sendiri belum ketemu dan konfirmasi dengan Pak Isdianto," ujar mantan Wakil Gubernur Kepri itu.
Ketua DPD PDIP Kepri itu juga mengatakan, jika memang nantinya isu atau pemberitaan tersebut benar adanya, maka akan lebih elok jika hal tersebut disampaikan langsung oleh Isdianto kepada dirinya.
"Bagaimanapun juga itu sebetulnya adalah hak politik beliau, walaupun sebetulnya ada sejarah dalam titian karier beliau sampai dengan saat ini yang tentu beliau seharusnya tidak bisa melupakannya," ujar Soerya.
Soerya menegaskan dirinya tidak pernah menghalangi hak politik Isdianto. Ia juga mempersilahkan jika memang Isdianto memiliki jalan dan pandangan politik yang berbeda dari dirinya.
"Sekali lagi saya tidak akan pernah menghalangi hak politik beliau. Silahkan beliau pilih jalan yang beliau anggap terbaik dan juga sebaliknya saya, saya pun akan menyesuaikan," tegas Soerya.
Tim Ismeth Makin Pede
Sementara itu masih soal Pilkada Kepri, tim Ismeth Abdullah menuju jalur perseorangan kian mantap. Ketua Umum Badan Pemenangan Ismeth Abdullah (BPIA) Suryanto Bone mengatakan, sejak Januari 2020 hingga saat ini, timnya kerja keras untuk menghimpun dukungan dari masyarakat Kepri melalui pemberian KTP dan dukungan tersurat kepada Ismeth Abdullah.
Tak hanya tim Ismeth, tim Rian Ernest sebelumnya juga bekerja keras mengumpulkan dukungan masyarakat agar jagoannya bisa maju pemilihan wali kota (pilwako) Batam lewat jalur independen. Tim lainnya pun begitu.
"Launching KTP untuk jalur perseorangan sejak 12 Januari 2020. Nah, dari 18 Januari 2020 hingga 8 Februari 2020 ini, ada 80 ribu KTP dukungan yang sudah terkumpul, ini khusus Batam. Pada prinsipnya, kami dari tim BPIA insya Allah melalui jalur perseorangan," ujar Suryanto, Sabtu (8/2/2020) siang.
Tim BPIA masih menunggu KTP dari enam kabupaten/kota lainnya. Dijelaskan Suryanto, target dari Kabupaten Bintan sebanyak 10 ribu dukungan, Kota Tanjungpinang 20 ribu, Karimun 20 ribu, Lingga enam ribu, Natuna enam ribu, dan Anambas enam ribu KTP.
"Dari target kabupaten/kota ini, pengumpulan paling lama sudah diserahkan ke kantor BPIA tanggal 17 Februari 2020. Karena tanggal 20 Februari 2020 pukul 23.59 WIB sudah harus diserahkan KTP dukungan itu ke KPU," tambahnya.
Dia menjelaskan dari data sementara, daftar pemilih tetap (DPT) Provinsi Kepri berjumlah 1.186.208 orang. Maka BPIA harus menyiapkan sekitar 123 ribu KTP.
"Nah untuk jaga-jaga, kami harus mengumpulkan 140-160 ribu dukungan KTP. Dan kami optimistis sebelum tanggal 17 Februari 2020, sudah terkumpul semua," tutur Suryanto.
Masih dengan Suryanto. Katanya, tim BPIA masih menjagokan bakal calon gubernur (bacagub) Ismeth Abdullah-Irwan Nasir. Meski begitu kata Suryanto, timnya tidak menutup diri jika ada dukungan secara partai yang mengalir.
Ia mengatakan, Ismeth Abdullah sudah mendaftar sebelumnya ke beberapa partai politik. Yakni PAN, PKS, PPP dan menyusul Partai Hanura.
3 Pasangan Balon Pilwako Batam Gunakan Jalur Independen
Beberapa calon Bursa menjelang pencalonan Pilwako Batam September 2020 mendatang, terus mencuat.
Selain petahana HM Rudi, ada sejumlah nama lain.
Sebut saja mantan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Iman Setiawan.
Ada juga beberapa nama yang mencuat masuk ke jalur independen atau perseorangan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, setidaknya sudah menerima mandat tiga nama untuk jalur perseorangan alias jalur independent.
"Ya, pengguna dan kata sandi dalam aplikasi sistem informasi pencalonan," ujar Komisioner KPU Batam William Seipattiratu Selasa kemaren.
Ketiga nama tersebut antara lain, bakal calon (balon) paslon Zukriansyah - Eka Anita Diana, Rian Ernest - Yusiani Gurusinga, Sukarno - Bambang.
William menuturkan, ketiga calon itu memberikan mandat kepada KPU.
Untuk dapat melanjutkan pencalonan jalur perseorangan harus mengumpulkan KTP masyarakat Batam masing-masing calon sebanyak 48.816.
Seluruh calon yang memberikan mandat kepada KPU, wajib menyerahkan dukungan masyarakat itu ke KPU pada 19-22 Februari 2020 pukul 08.00-16.00 WIB.
"Atau mulai 23 Februari 2020 mulai pukul 08.00-24.00 WIB, " jelas William.
Dua Balon Bupati Anambas Jalur Independen Sudah Dapat Username Silon
Di Anambas, ada dua bakal calon Bupati dan calon Wakil Bupati yang akan maju pilkada dari jalur independen. Mereka telah mendapatkan username melalui sistem informasi pencalonan (Silon) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebelumnya telah diketahui bahwa dua pasangan Bacalon jalur independen tersebut telah melakukan penginputan data berdasarkan PKPU tahun 2017.
"Sudah ada dua pasangan yang ambil username Silon yaitu pasangan Sarivan-Arman dan Fachrizal - Johari," ungkap Divisi Teknis Penyelenggara Pilkada KPU, Novelino, Jumat (31/1/2020).
Novelino mengatakan bahwa batas pengisian informasi pencalonan di aplikasi yakni 18 Februari 2020.
"Kalau verifikasi informasi dan kegandaan dukungan pasangan itu tanggal 19 Februari sampai 24 Februari," jelasnya.
Pasangan Bacalon harus mengisi informasi tersebut. Setelah mengisi Silon, pasangan Bacalon wajib print informasi yang telah diinput pada Silon.
Perlu diingat bahwa pasangan melalui jalur independen tidak dapat menyerahkan data secara manual, melainkan harus lewat Silon.
"Sampai saat ini hany ada dua pasangan jalur independen yang maju pada Pilkada 2020," katanya.
(Tribunbatam.id/Alamudin/Leo Halawa/Rahma Tika)