VIRUS CORONA

Pengelola Wisata Gurun Pasir Bintan Terpukul, Biasa Omzet Capai Rp 20 Juta, Kini Turun Gegara Corona

Penulis: Alfandi Simamora
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana wisata Gurun Pasir Telaga Biru Bintan. Dampak merebaknya virus corona, juga memukul pengelola wisata Gurun Pasir. Biasa omzet capai Rp 20 juta sehari, kini hanya Rp 500 ribu sehari

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Dampak merebaknya virus corona di Wuhan, China juga ikut memukul perekonomian sejumlah tempat Wisata di Bintan.

Salah satunya tempat wisata masyarakat yang sangat dikenal di pinggir Jalan Lintas Barat, Busung, Seri Kuala Lobam, Bintan. Yakni wisata Gurun Pasir Telaga Biru, Kabupaten Bintan.

Sejak wabah virus corona menyerang warga Wuhan, China, Desember lalu hingga saat ini, sudah mengurangi kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) di Bintan. Khususnya kedatangan wisman dari China yang memang rata-rata sering berkunjung di Bintan.

Pengelola wisata Gurun Pasir Telaga Biru Bintan, Zali mengungkapkan, tempat wisata yang dikelolanya saat ini mengalami penurunan kunjungan drastis sejak isu virus corona tersebar di dunia.








Betapa tidak, turis yang berkunjung ke tempatnya rata-rata turis asal china. Sehingga secara tidak langsung kunjungan wisatawan terbilang mulai lumpuh.

"Sangat menurun drastis, biasanya 5 sampai 8 bus lebih turis berkunjung ke tempat kami dalam satu hari. Ini hanya beberapa saja. Itupun turis asal Singapura dan Malaysia saja yang berkunjung," terangnya, Senin (10/2/2020).

Iapun menyampaikan, pengaruh kunjungan wisatawan di wisata yang dikelolanya sudah terjadi sejak 15 hari belakangan ini. Tak ayal lagi, pendapatan menurun dan sejumlah warung dagangan juga tutup. Hanya ada beberapa warung saja yang buka.

Wan Rudi Prediksi Bintan Kehilangan 87 Ribu Wisman hingga Mei 2020, Gegara Virus Corona

Maghrib Mengaji antar Bripka Teddy Dapat Penghargaan Bhabinkamtibmas Teladan di Polres Bintan

"Biasanya kami dalam satu hari itu mendapat omzet Rp 20 juta dalam satu hari dari tiket masuk turis dan lainnya. Namun dengan adanya wabah virus corona ini omzet yang didapatkan hanya Rp 500 ribu per hari. Itupun dari kunjungan wisatawan lokal, Singapura dan Malaysia sedangkan china tidak ada lagi," ungkapnya.

Ia juga mengaku, sangat menyayangkan adanya virus corona itu. Namun menurutnya langkah pemerintah dari luar negeri dan Indonesia sudah baik untuk mencegah masuknya wabah virus corona ke Indonesia.

"Khususnya Kabupaten Bintan sendiri, tapi walaupun demikian memang sangat berdampak kepada usaha dan dagangan kami di wisata ini. Mau tidak mau kami pun tidak bisa berbuat apa-apa dan menanggungnya, selain berharap wabah virus corona ini tidak ada lagi," tutupnya.

Potensi 87 Ribu Wisman hingga Mei Diprediksi Hilang

Kepala Dinas Pariwisata Bintan Wan Rudi mengakui, isu virus corona yang saat ini merebak di China, berdampak langsung pada jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Bintan.

Sehingga persentase jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang liburan ke Pulau Bintan, menurun sekitar 35 persen hingga memasuki akhir Januari 2020.

Sebab turis China itu porsinya 35 persen dari total wisman yang datang ke Bintan.

"Hal ini juga akan berdampak pada bulan Februari hingga Mei nanti hingga diperkirakan turun sampai 35-40 persen jumlah kunjungan wisatawan di Bintan," terang Rudi, Senin (10/2/2020).

Halaman
123

Berita Terkini