Namun, temuan itu menjadi embun penyejuk di tengah kegalauan akan peningkatan drastis virus corona di China dalam 10 hari terakhir.
Sepanjang Kamis malam hingga Jumat (14/2), China melaporkan 5.000 lebih kasus baru dan 121 kematian dalam satu hari.
Akibatnya, total penderita virus mematikan itu saat ini mencapai 64.452 penderita dan 1.380 orang meninggal.
Sementara jumlah penderita yang berhasil disembuhkan baru 7.119 orang.
Hal yang paling mencemaskan adalah, virus itu dilaporkan semakin banyak menyerang tim medis yang berjibaku di Provinsi Hubei, pusat wabah.
Dilansir TribunBatam.id dari South China Morning Post, untuk pertama kalinya Beijing mengakui bahwa 1.700 staf medis terpapar virus corona.
Direktur Komisi Kesehatan China Zheng Yixin mengumumkan bahwa 1.716 pekerja medis terinfeksi dengan virus corona dan tiga orang meninggal dunia.
Jumlah pekerja medis yang terinfeksi 3,8 persen dari total infeksi di daratan China.
Sebanyak 1.502 terinfeksi di Hubei, dan 1.102 di antaranya di pusat wabah, Wuhan.
Pemerintah China terus mengerahkan bantuan medis ke provinsi yang berpenduduk 20 juta jiwa tersebut dalam tiga hari terakhir.
Di provinsi itu ada 13 kota yang saat ini dilanda wabah, terutama ibukota Wuhan dan jumlah tim medis dan peralatan tidak cukup.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa pada Rabu, ada 11 pesawat angkut Angkatan Udara jenis Y-20 ke Wuhan.
Pesawat logistik tersebut merupakan yang terbaru dan untuk pertama kalinya digunakan dalam mengangkut tim medis dan logistik di luar kepentingan militer.
Tidak dijelaskan, berapa anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang dikirim ke Wuhan, namun dari pantauan gambar, jumlahnya ratusan orang.