BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 12 anak buah kapal (ABK) yang dikarantina di atas kapal oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1 Kota Batam akan segera dipulangkan Sabtu (7/3/2020) mendatang.
12 ABK tersebut akan segera bertemu keluarga setelah dinyatakan negatif dari paparan corona virus corona (covid-19).
Hal itu dikatakan Kepala KKP Kelas 1 Kota Batam, Achmad Farchanny kepada Tribunbatam.id, Kamis (5/3/2020) bahwa masa karantina 12 ABK akan segera berakhir.
“Ini hari ke-12 mereka menjalani masa karantina. Tinggal 2 hari lagi, berarti Sabtu esok sesuai masa inkubasi mereka akan segera berakhir dan akan dipulangkan,” ujar Achmad.
Achmad mengatakan, kondisi terkini ABK yang menjalani masa karantina di dalam kapal di perairan Batam itu, sehat dan tidak ada menunjukkan tanda-tanda gejala Covid.
Saat ini pihaknya sedang menunggu hasil pemeriksaan spesimen yang telah dikirim ke Litbangkes Menkes.
• 12 Kru Ferry Dikarantina di Kapal terkait Corona, KKP Batam Ungkap Alasannya
• AWAS! Monyet Galang Bisa Sebar Virus, Pulau Galang Jadi RS Khusus Corona Virus
Achmad menyebutkan alasan pihaknya mengkarantina 12 ABK di atas laut, dikarenakan mereka punya riwayat kontak dengan Warga Negara Asing (WNA) yang dinyatakan positif Covid-19.
“Kita melakukan pengecekan kondisi kesehatan ABK karena ada riwayat kontak dengan orang yang positif Covid,” katanya.
Tidak hanya ABK, bahkan untuk kapal yang mereka bawa juga diistirahatkan dan dilakukan penyemprotan disinfektan.
Pengkarantinaan 12 ABK itu sebelumnya, akibat ada seorang penumpang inisial VP yang berkunjung ke Batam. Setelah beberapa hari kembali ke Singapura, ia dinyatakan positif Covid-19.
Akibatnya, 12 ABK kapal dilakukan pemeriksaan dan masa observasi.
Alasan Dikarantina di Kapal
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survei Evidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, Romel Simanungkalit mengungkap alasan tertahannya belasan kru di atas kapal yang membawa VP, warga Singapura yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
"Itu (karantina di kapal) permintaan mereka, dan itu bisa dilakukan," ungkapnya kepada Tribun Batam, Rabu (4/3/2020).
Romel menuturkan, total keseluruhan kru di dalam kapal sendiri berjumlah 12 orang (sebelumnya ditulis delapan orang). Pihaknya pun memastikan jika keseluruhan kru tetap dilakukan pengawasan secara ketat dan maksimal.