KAPAL TENGGELAM DI BINTAN

Tim SAR Koordinasi dengan Otoritas Kelautan Pelabuhan Singapura, Cari KM Lintas Laut 3 yang Hilang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR gabungan melakukan pencarian awak KM Lintas Laut 3 yang dilaporkan hilang kontak di perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Kamis (12/3/2020).

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Basarnas Tanjungpinang berkoordinasi dengan otoritas kelautan dan pelabuhan Singapura. 

Ini mereka lakukan untuk mencari Kapal Motor (KM) Lintas Laut 3 yang dinyatakan hilang di sekitar perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (11/3/2020) sekira pukul 1 siang.

Tim juga mencari 4 orang awak Kapal Motor (KM) Lintas Laut 3 bernama Junaidi, Avis, Miran dan Hamdan. 

Awak kapal kayu berbobot 6 Gross Ton (GT) bermuatan bubu kepiting itu awalnya berlayar Jembatan 2 Barelang Batam ke perairan Pulau Mapur, Kabupaten Bintan.

Kapal itu diketahui hilang kontak di sekitar peraran utara Pulau Bintan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang Mu'Min melalui Kasi Operasi dan Siaga, Eko Suprianto mengatakan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian empat korban.

Kapal RB 209, KN SAR Purworejo 101 dan satu Set Alat Selam dan peralatan komunikasi dikerahkan untuk mencari awak KM Lintas Laut 3 itu.

“Saat ini tim SAR Gabungan sedang mencari keempat korban. Kami juga berkoordinasi dengan Maritime and Port Authority (MPA) Singapura," ujarnya, Kamis (12/3/2020).

Tim SAR Gabungan Temukan Nelayan Bintan yang Hilang

Nelayan warga Kampung Manok, Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Sahip ditemukan tim SAR gabungan.

Pria 57 tahun itu ditemukan sekitar 2 Nautical Mile dari koordinat yang dilaporkan, Selasa (10/3/2020) sekira pukul 17.30 WIB.

Sahip ditemukan dengan posisi mengambang dan sudah tidak bernyawa.

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Sahip (57), warga Kampung Manok, Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Selasa (10/3/2020) sore kemarin.

Jenazah pria ini ditemukan sekira pukul 17.30 WIB oleh Tim SAR gabungan dengan posisi mengambang.

"Korban ditemukan lebih kurang 2 NM (nautical mile) dari koordinat yang dilaporkan,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang Mu'Min melalui Kasi Operasi dan Siaga, Eko Suprianto, Rabu (11/3/2020).

Eko juga menuturkan, dengan ditemukannya korban, selanjutnya korban langsung dievakuasi dan dibawa langsung menuju rumah duka di Kampung Manok, Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Bintan menggunakan Kapal RB 209.

Adapun unsur Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian korban yakni Basarnas Tanjungpinang, Polair Polres Bintan, Pos TNI AL, Polsek Bintim, Babinkamtibmas kelong dan masyarakat setempat.

"Setelah korban ditemukan, Operasi SAR dihentikan dan tim SAR gabungan kembali ke satuannya masing-masing," ungkapnya.

Fokus Pencarian di Sekitar Pulau Cempedak

Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap Sahip, nelayan asal Kabupaten Bintan yang hilang di Perairan Pulau Cempedak, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Minggu (8/3).

Proses pencarian sudah dilakukan sekira pukul 7 pagi dengan menyisir area perairan Pulau Cempedak, Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan untuk mencari pria 57 tahun itu.

"Proses pencarian kembali lakukan hari ini," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Mu'Min melalui Kasi Operasi dan Siaga Eko Suprianto,Selasa (10/3/2020).

Proses pencarian sebelumnya dilakukan tim sejak pukul 6 pagi hingga 5 sore dengan menyisir sekitar lokasi hilangnya Sahip.

Ricuh di Pasar Induk Jodoh Batam Dipicu Pemagaran, Warga: Perjanjiannya Ada Sisa Untuk Jalan Masuk

Mandiri Bintan Marathon 2020 Siap Digelar, Begini Penampakan Jersey dan Medalinya

Sayangnya, pencarian Senin (9/3) kemarin belum memperoleh hasil.

Tim gabungan kembali ke dermaga Kijang, Bintan sekira pukul 4 sore. Proses pencarian Tim Sar gabungan pun dilanjutkan hari ini.

Seorang nelayan dikabarkan hilang saat memancing di Perairan Pulau Cempedak, Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan, Minggu (8/3) kemarin.

Korban pergi memancing menggunakan kapal sampan miliknya.

Berdasarkan keterangan saksi bahwa sampan yang digunakan korban mengapung tanpa orang,diduga korban terjatuh dan hingga saat ini korban belum ditemukan.

Informasi hilangnya nelayan itu juga didapatkan dari anggota DPRD Kabupaten Bintan, Arwan, Senin (9/3) kemarin sekira pukul 05.40 WIB yang menyatakan nelayan itu belum pulang dari aktivitas melautnya.

Atas informasi kita dari Tim Sar gabungan turun ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Nelayan yang hilang berjumlah satu orang bernama Sahip (57).

Dalam proses pencarian unsur Sar gabungan yang turun kelokasi Basarnas TPI, Polair Polres Bintan, Pos TNI AL dan masyarakat setempat.

Sedangkan untuk alat yang digunakan dalam proses pencarian yakni kapal RB 209, 10 unit kapal pompong nelayan, satu set alat selam dan peralatan komunikasi.

Sering Bawa Anak Memancing

Sahip (57) nelayan yang dikabarkan hilang saat memancing di Perairan Pulau Cempedak, Minggu (8/3/2020) kemarin merupakan warga Kampung Manok, Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

"Beliau merupakan warga kita dan bertempat tinggal di kampung Manok Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir," terang Kades Kelong Alimin saat dikonfirmasi TribunBatam.id, Senin (9/3/2020).

Alimin menceritakan, dirinya mendapatkan informasi semalam dari warga, bahwa salah satu nelayan di kampung Manok dikabarkan hilang saat memancing.

"Saya dapat informasi semalam, kabarnya nelayan itupun hilang setelah nelayan lain warga sini menemukan sampan korban,"ucapnya.

Alimin juga menyebutkan, bahwa warganya ini biasanya pergi memancing pukul 09:00 WIB dan pulang pukul 17:00 WIB.

"Namun sampai lmalam belum ada kabar, dan dikabarkan hilang setelah warga menemukan sampan korban terapung diperairan Pulau Cepedak,"tuturnya.

Alimin juga memberitahu, bahwa Sahip sudah menikah dan biasanya memancing itu bersama anak laki-lakinya.

Tetapi waktu itu Sahip sama anaknya ada bertengkar dikit, jadi ayahnya tidak bawa anaknya.

"Biasalah anak sama bapak kadang kompak dan bertengkar dikit,tapi disaat ayahnya ga membawa anaknya, ayahnya pun tidak pulang-pulang hingga saat ini,"ungkapnya.

Alimin juga menambahkan, dirinya bersama warga hari ini juga akan turun kelaut untuk membantu proses pencarian korban.

"Saat ini saya mau ke laut bentar lagi untuk mencari korban bersama warga," katanya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Berita Terkini