TRIBUNBATAM.id - Menjadi kota yang banyak didatangi perantau membuat Batam punya banyak budaya dan etnis.
Begitu juga dengan keberagaman tempat ibadah dan destinasi wisata religi di Batam.
Salah satu yang cukup banyak ditemui adalah Vihara.
Ada puluhan Vihara yang tersebar di seluruh kota Batam.
Selain sebagai tempat ibadah, biasanya Vihara juga menjadi pusat pendidikan bagi agama Buddha.
Dari banyaknya vihara yang ada, vihara Budhi Bhakti merupakan yang tertua di kota Batam.
Dibangun sejak tahun 1970an, vihara ini diresmikan pada tahun 1986
Vihara ini sering juga disebut Vihara Windsor karena letaknya yang berada di daerah Windsor, Nagoya, Batam.
Masyarakat Konghucu dan Buddha di Batam maupun turis dari Singapura, Malaysia, Thailand, Korea dan Jepang sering datang bersembahyang serta meminta rezeki.
Tak sedikit doa-doa warga dikabulkan. Karena demikian manjurnya maka klenteng ini ramai dikunjungi warga lokal maupun turis. Pengunjung klenteng ini mengaku syahdu dan nyaman.
Arsitektur
Vihara ini terdiri dari 2 bangunan utama, yakni klenteng di bagian depan dan bangunan vihara yang letaknya sedikit masuk ke dalam.
Bedanya, klenteng digunakan untuk sembahyang umat Konghucu atau bisa juga penganut Tri Dharma, sedang Vihara adalah untuk orang Buddha.
Bangunan klentengnya berwarna merah dengan interitor khas China yang mendominasi.
Adapun untuk gedung viharanya tampak gagah dengan cat berwarna putih.
Bangunannya yang didominasi warna merah itu terdiri dari beberapa bagian dimana setiap ruang persembahan terdapat Dewanya.
Di dinding depan bangunan utama terdapat lukisan serta relief dewa-dewa.
Terdapat tangga 2 jalur di luar gedung yang mengarah ke tempat sembahyang di lantai 2.
Di vihara ini terdapat ruang utama sembahyang yang terdapat dewa-dewa di dalamnya.
Di dalam ruang sembahyang ini terdapat kitab-kitab agama Buddha.
Kemudian di halaman samping, masih dalam pagar komplek vihara, terdapat berbagai patung dewa.
Sedangkan di sisi pinggir juga terdapat warung makanan vegetarian yang juga menjadi andalan.
Yang tak kalah indah, terdapat taman yang cukup asri di depan bangunan Vihara lengkap dengan kolam ikan koi.
Di taman ini terdapat banyak patung seperti patung Buddha Maitreya, patung Dewi Kwan Im dan masih banyak lagi.
Ada pula berbagai patung seperti patung kapal hingga laksamana berkuda yang menggambarkan tentang cerita sejarah dan kebudayaan China.
Sejarah
Kehebatan Tua Pek Kong akan semakin tampak saat hari-hari besar keagamaan orang Tionghoa.
Klenteng tua ini merupakan pindahan dari Sei Jodoh saat daerah tersebut ditata ulang areanya secara besar-besaran.
Dulunya, vihara tersebut hanya berupa bangunan mirip kotak kecil saja.
Tapi kini sudah besar dengan area ribuan meter persegi.
Selain sudah tua, klenteng ini juga memiliki nilai sejarah tinggi.
Vihara dengan nama lengkap Vihara Budhi Bhakti Tua Pek Kong Bio ini diresmikan pada tahun 1986.
Lokasi dan akses
Vihara ini terletak di jalan Pembangunan, Lubuk Baja, kota Batam.
Kehebatan Tua Pek Kong tersebut mampu menjadi daya tarik pendatang khususnya bagi Negara tetangga Singapura, Malaysia, bahkan hingga Korea dan China.
Vihara Budhi Bhakti Tua Pek Kong Bio ini berada di lintasan kendaraan dua jalur sehingga mudah dijangkau
Untuk menjangkau vihara tersebut, dari bandara Hang Nadim hanya sekitar 30 menit.
Demikian juga dari pelabuhan ferry internasional Batam Centre atau Harbour Bay relatif dekat hanya 15 menit saja.
Posisinya yang di tengah kota, menjadi pilihan utama para turis untuk bersembahyang karena dekat juga dengan pusat perbelanjaan.
Acara besar
Di vihara tua ini sering digelar even-even menarik saat hari raya Imlek, Cap Gomeh atau peringatan hari besar.
Selain Imlek, Cap Go Meh, para penganut Khonghucu di Batam sering mengadakan acara peringatan wafatnya Nabi Khonghucu di Tua Pek Kong, Windsor.
Saat acara peringatan Imlek, ribuan warga memadati vihara Tua Pek Kong Bio ini menyaksikan hiburan berupa ritual Naga dan Barongsai.
Tak ketinggalan atraksi sulap dan pesta kembang api juga menghibur para pengunjung di hari-hari besar tertentu.