TRIBUNBATAM.id - Satelit terbesar planet Saturnus yang diberi nama Titan ditemukan 25 Maret 1655.
Penemunya adalah fisikawan asal Belanda, Christiaan Huygens.
Awalnya, ia menamai satelit ini dengan nama Saturni Luna (bulan milik Saturnus) dalam tulisannya berjudul De Saturni Luna Observatio Nova.
Nama Titan kemudian disarankan oleh John pada abad ke-19, putra seorang astronom bernama William Herschel.
Dalam mitologi Yunani, Titan adalah saudara dari Cronus, padanan dari Saturnus dalam mitologi Roma.
Titan adalah satu-satunya satelit yang memiliki atmosfer pekat.
Sekilas Christiaan Huygens
Melansir Tribunnews Wiki, Christiaan Huygens lahir di Den Haag pada 14 April 1629.
Keluarganya melayani urusan diplomatik Dinasti Oranye di Belanda.
Ketika masih kecil, dia menunjukkan bakat di bidang matematika dan menggambar.
Pada 1645, dia berkuliah di Universitas Leiden untuk belajar matematika dan hukum, kemudian ke Breda dua tahun kemudian.
Bersama saudara laki-lakinya, Constantijn, Huygens membuat teleskop dan membangun sebuah teori tentangnya.
Dia menemukan hukum pembiasan untuk memperoleh jarak fokus lensa.
Selain itu, dia juga mengoptimalkan teleskopnya dengan cara mengasah dan memoles lensanya.
Pada 1655, dia secara tidak sengaja menemukan satelit Saturnus yang sekarang dikenal bernama Titan.