TRIBUNBATAM.id, MILAN - Siapa yang tak mengenal pemain bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite atau lebih terkenal dengan nama Kaka?
Ricardo Kaka, adalah seorang legenda sepakbola Brasil yang kini sudah pensiun.
Dia menjadi idola banyak pesepakbola muda selama berkarir di AC Milan maupun ketika memutuskan untuk pindah ke Real Madrid.
• Liga Belgia Dihentikan, Pimpinan Klasemen Club Brugge Ditetapkan Sebagai Juara Musim 2019-2020
• Pulang ke Korea Selatan, Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min Jalani Wajib Militer
• Selain Marko Simic, Ini Daftar Pemain Liga 1 2020 yang Lelang Jersey & Donasi untuk Perangi Covid-19
Pemain yang pernah membela AC Milan dan Real Madrid itu mengungkapkan momen terbaiknya dalam karirnya sebagai pemain sepakbola.
Datang ke Italia sebagai label wonderkid dari Sao Paulo pada 2003 lalu, Kaka menjelma menjadi pemain yang tak tergantikan di lini tengah AC Milan.
Hingga akhirnya pada 2009 Real Madrid datang dengan proyek Galacticos jilid duanya dan membeli sang pemain dengan harga 67 juta Euro kala itu.
Kaka sendiri mengenang masa jayanya ketika melakukan sesi tanya jawab di akun Instagram FIFA dilansir Football Italia.
Dirinya mengatakan beberapa momen trabik dalam di hidupnya adalah saat bermain di AC Milan.
Hal ini disebabkan semua penghargaan baik bersama klub dan pribadi diraihnya bersama Milan.
"Saya tidak memiliki satu momen, tapi momen terbaik yang paling saya ingat dalam karir sepak bola saya adalah saat di AC Milan."
"Juara Liga Champions pada 2007, juara Piala Dunia antar Klub, mendapatkan Ballon d'Or dan FIFA Player of the Year Award," terangnya.
Namun, meski banyak kenangan manis bersama Milan, Kaka juga mengatakan bersama Rosonerri jugalah momen terburuk ia rasakan.
Momen tersebut adalah saat kalah dari Liverpool pada final Liga Champions 2005 di Istanbul, Turki.
"Istanbul in 2005, tidak ada yang lebih (buruk) dari itu menurut saya," tegasnya.
Wajar jika dirinya mengatakan itu merupakan momen terburuknya.