TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penyebaran wabah virus Corona di Kota Batam, Provinsi Kepri mengetuk hati banyak pihak.
Para anggota The Classy Women and Friends Community (TFC) misalnya. Mereka prihatin terlebih ketika warga Batam dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Komunitas yang diisi oleh sekumpulan wanita elite sosialita di Batam ini pun berinisiatif untuk menggelar aksi peduli dengan membagi-bagikan masker kain serta sembako kepada masyarakat Batam.
"Kami membaginya kepada pekerja di jalan seperti tukang sol sepatu, tukang koran, pemulung, ojek online, dan penyapu jalan. Karena keluarga kita ini masih bekerja hanya untuk sesuap nasi," ujar Ketua TFC Batam, Ratih Intan Permata Sari atau akrab disapa Raraciku kepada TribunBatam.id, Senin (6/4/2020).
Kegiatan berbagi ini pun diselenggarakan para anggota komunitas dengan terjun langsung mengunjungi setiap warga Batam yang sedang bekerja dan berada di jalan raya.
Raraciku bersama rekan-rekannya pun ingin menghilangkan persepsi masyarakat terhadap wanita elite sosialita.
"Biasa sering diidentikkan dengan arisan mewah. Tidak, kami juga bergerak untuk sosial masyarakat. Bahkan agenda sosial kami rutin, tidak kali ini saja," sambungnya.
Bahkan, kegiatan rutin TFC sendiri diketahui dengan membagikan banyak baju lebaran untuk anak-anak di panti asuhan yang ada di Batam.
Namun, akibat dampak dari wabah Corona, kegiatan ini pun kemungkinan besar akan ditiadakan.
"Jadi berbagai sembako dan APD yang bermanfaat saja. Kami juga bahkan menggagas rumah singgah, dan donasinya juga anggota TFC," tambahnya.
Untuk kegiatan berbagi ini, TFC telah membagikan sebanyak 100 paket sembako.
Raraciku sebagai ketua muda dibantu Icha sebagai wakil ketua dan Maya sebagai bendahara.
Penumpang Trans Batam Wajib Pakai Masker
Sejak merebaknya virus Corona di Kota Batam, berbagai pihak pun mulai menjadikan virus ini sebagai atensi serius.
Untuk pencegahannya pun, beberapa cara telah mulai dilakukan di Kota Batam. Mulai dari anjuran physical distancing atau social distancing serta imbauan penggunaan masker jika warga melakukan aktivitas di luar rumah.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam. Setelah menerapkan physical distancing, kini pihak Dishub juga mewajibkan para penumpang Trans Batam untuk menggunakan masker.
"Ini seperti yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid 19 dengan menjalankan program pemakaian masker per tanggal 5 April 2020 yang sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," ungkap Kadishub Batam, Rustam Efendi kepada Tribun Batam, Senin (6/4/2020).
Penerapan aturan ini katanya murni untuk kebaikan bersama.
"Semua kita tidak bisa menilai dan tahu apa tanda-tanda penyebaran virus Corona itu. Jadi lebih mencegah," sambungnya.
Penerapan wajib menggunakan masker saat menaiki bus Trans Batam sendiri mulai diberlakukan per tanggal 8 April 2020 nanti.
"Mulai kemarin kami telah menerapkan dan berusaha melengkapi alat perlindungan diri (APD) untuk rekan-rekan petugas terlebih dahulu. Setelah semua dipandang terpenuhi, baru kepada pengguna jasa," ucap Rustam.
• Bidan Buka Praktik Aborsi, Berdalih Karena Kemanusiaan, Tapi Dipatok Rp 1,5 Juta Sekali Aborsi
• Penjelajah Robert Pearey Klaim Berhasil Capai Kutub Utara Hari Ini Tahun 1909
AJI Serahkan Bantuan untuk Wartawan
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam membagikan hand sanitizer, disinfektan dan masker kepada wartawan, Senin (6/4/2020) siang. Kegiatan yang digelar di bilangan Batam Center itu, berlangsung khidmat.
Penyerahan langsung dilakukan oleh Sekretaris AJI Kota Batam Eliza Gusmeri kepada perwakilan wartawan, Fiska Juanda.
Menurut Ketua AJI Kota Batam Slamet Widodo, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian AJI kepada wartawan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19, dan diperuntukkan khusus bagi puluhan wartawan yang tergabung dalam AJI.
"Kita berharap, wartawan dapat melindungi diri saat melakukan peliputan di lapangan. Apalagi jika peliputan sekitar rumah sakit atau mereka yang sedang ditangani. Kami juga berharap, agar wartawan selalu menjaga diri saat peliputan. Lakukan pembatasan diri sesuai anjuran yang sudah ditetapkan," ujar pria yang akrab disapa Dodo itu.
AJI Batam mengusung tema pembagian bantuan pencegahan Covid-19 ini yakni, "Tak ada berita seharga nyawa". Dodo mengingatkan kepada wartawan, agar mengendepankan keselamatan kesehatan.
"Harapan kita itu dan juga terutama, kita berharap COVID-19 segera berlalu dan dapat beraktivitas semua seperti biasa," ujarnya.
AJI Batam juga mengucapkan terimakasih kepada Apindo Kepri dan Perhimpunan Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI) Kota Batam yang telah memberikan bantuan untuk mendukung jurnalis dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Masih dengan Dodo, AJI Batam juga mengimbau perusahaan pers untuk memperhatikan keselamatan jurnalis saat bertugas meliput, terutama terkait isu Covid-19.
"Patuhi protokol peliputan dan tetap kedepankan keselamatan jurnalis," ujarnya.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Leo Halawa)