TRIBUNBATAM.id, MESUJI - Siapa yang menyangka seorang Kapala Desa ternyata merupakan seorang Perampok kelas kakap yang sadis.
Setiap Beraksi, kepala desa ini selalu menggunkan Senjata Api.
Ia nekat menodongkan senjata Apinya untuk melakukan aksi kejahatan.
• Sejarah STIE Pembangunan Tanjungpinang, Sudah Ada Sejak 1998, Memiliki 2 Program Studi
• Pemeriksaan 40 ABK KM Kelud, 28 Positif Covid-19, 3 Tunggu Hasil Pemeriksaan, 9 Orang Negatif Corona
• Jadi Tontonan, Warga Kijang Bintan Diamankan Polisi Karena Nongkrong dan Melawan Petugas
• Seoran Pria Meninggal Dalam Masjid, Petugas Medis Evakuasi Dengan Menggunakan Baju ADP
Sisi kelam seorang oknum kepala desa atau kades di Lampung terkuak. Sang oknum kades ternyata juga seorang perampok berpistol.
Pria berinisial BD tersebut merupakan oknum kades di Desa Tanjung Menang, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Sisi kelam sang oknum kades terungkap setelah ia dan komplotannya ditangkap polisi.
Komplotan tersebut diketahui telah beraksi berkali-kali di sejumlah tempat.
Namun, aksi mereka terhenti setelah dibekuk aparat gabungan Polsek Tanjung Raya dan Tim Tekab 308 Polres Mesuji pada Rabu (15/4/2020) malam.
BD diketahui beraksi bersama tiga orang rekannya.
Ketiga rekan BD adalah Ogi (25) warga Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur; EN (35) warga Desa Tanjung Menang, Kecamatan Tanjung Raya; dan GN (20) warga Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya.
"Para pelaku perampokan tersebut telah melakukan pencurian dengan kekerasan menggunakan senjata api," papar Kapolres Mesuji AKBP Alim, Kamis (16/4/2020).
Adapun, beberapa lokasi kejahatan mereka, antara lain di jalan poros Desa Margojadi Kecamatan Mesuji Timur, Desa Tanjung Sari Kecamatan Tanjung Raya, dan Desa Muara Tenang Kecamatan Tanjung Raya.
Kemudian, jalan poros Selamat Datang Kecamatan Tanjung Raya, dan Desa Sidomulyo Kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji.
Alim mengungkapkan, para pelaku beraksi dengan menodong korban di dalam rumah.
Para perampok berpistol itu lalu mengambil harta korban.
"Ada juga yang dilakukan pelaku di jalanan beberapa waktu lalu," ungkap Alim.
Polisi mengamankan barang bukti berupa surat nota emas, kotak isi handphone, BPKB sepeda motor Kawasaki, dan kendaraan roda empat.
Alim mengatakan, para perampok berpistol itu juga merupakan pelaku perampokan Rumini (43), warga Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya, beberapa waktu lalu.
Ketiga pelaku merampas tas berisi uang tunai sebesar Rp 30 juta di jalan poros Desa Muara Tenang, pada Senin 2 Maret sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Rumini, peristiwa pahit seumur hidupnya itu dialami ketika dia bersama ibunya Bariyah (65) dan Komang Suase (37) hendak berangkat ke pasar Kota Terpadu Mandiri (KTM) untuk berdagang.
Mereka mengendarai mobil pikap miliknya.
"Waktu melewati jalan depan kuburan di Desa Margojadi, kendaraan kami dipepet oleh dua orang dengan mengendarai sepeda motor."
"Kami langsung ditodong senjata api dan dua orang itu merampas tas," kata Rumini beberapa waktu lalu.
Rumini meneruskan, dirinya saat itu merasa takut karena kondisi jalanan masih sepi.
"Setelah merampas tas, pelaku langsung melarikan diri. Pelakunya badannya kecil, kulitnya hitam, memakai topeng dan membawa senpi," ujarnya
Atas kejadian tersebut, Rumini harus merelakan tas miliknya berisi uang tunai sebesar Rp 30 juta dan beberapa benda berharga lainnya raib dirampas pelaku.
Barang berharga itu, dua buah cincin emas 24 karat, gelang emas 24 karat seberat 30,5 gram senilai Rp 20 juta dan dua buah Handphone merek Samsung Galaxy J2 dan Nokia 105 berikut nota tagihan.
Perampok tewas di Mesuji
Sebelumnya, tiga pelaku diduga perampok ditangkap massa setelah menembak mati Wardi, warga Mesuji, Lampung.
Warga yang kaget mendengar suata letusan senjata api langsung mengejar pelaku perampokan yang menyatroni rumah Wardi di Pangkal Mas Jaya, Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Salah seorang tetangga Wardi, Sutardi mengungkapkan, puluhan warga mengejar ketiga kawanan rampok tersebut.
"Puluhan warga akhirnya menangkap ketiga pelaku," ungkap Sutardi, Minggu (12/4/2020).
Dua nyawa melayang dalam peristiwa perampokan yang terjadi di Kabupaten Mesuji, Lampung, Sabtu 11 April 2020.
Satu korban yang meninggal dunia adalah Wardi, pemilik rumah yang tewas ditembak salah satu pelaku perampokan.
Sedangkan satu lagu korban meninggal adalah Hendri yang diduga perampok yang ditangkap warga.
Dua pelaku lain atas nama Mat Ali dan Roni kini diamankan polisi. Mat Ali dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit.
Video perampok ditangkap viral
Sebelumnya beredar video warga menangkap dan menganiaya seorang perampok yang tertangkap di Mesuji, Lampung.
Kapolres Mesuji AKBP Alim membenarkan kejadian kawanan rampok menembak seorang petani di Mesuji bernama Wardi, hingga Meninggal Dunia.
Wardi, warga Desa Pangkal Mas Jaya, Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, meregang nyawa setelah ditembak kawanan rampok di bagian dada di kediamannya, Sabtu (11/4/2020) petang.
AKBP Alim memastikan, aksi penembakan tersebut murni perampokan.
Kapolres menegaskan, pelaku sempat akan membawa sepeda motor korban sebelum akhirnya tepergok.
"Motifnya curas atau perampokan kendaraan bermotor."
"Sudah (pelaku) sempat akan membawa (sepeda motor) namun kepergok oleh korban," terang Kapolres, Minggu (12/04/2020).
AKBP Alim memastikan, pihaknya telah mengamankan dua dari tiga pelaku.
"Satu pelaku MD (Meninggal Dunia), dua lagi sudah kami amankan," papar AKBP Alim.
Satu pelaku Meninggal Dunia setelah dimassa oleh warga yang geram akibat ulah pelaku yang merampok dan menembak mati korban.
Dari video yang beredar via WhatsApp, terlihat satu tersangka diseret dan dipukuli massa yang emosi dalam kegelapan malam.
Pasca kejadian, Kapolres memastikan situasi di Mesuji aman dan kondusif.
Pihaknya telah menerjunkan personel untuk melakukan penyekatan massa di wilayah perbatasan antara Kabupaten Mesuji, Lampung dan OKI, Sumsel.
Penyekatan tersebut, kata AKBP ALim, dilakukan untuk mencegah adanya aksi balas dendam dari kedua belah pihak.
Kepolisian juga sudah melakukan pendekatan persuasif dengan kedua belah pihak guna menenangkan situasi pasca aksi yang merenggut korban jiwa kemarin sore.
"Situasi aman kondusif."
"Sudah dilakukan penggalangan keluarga kedua belah pihak agar tidak ada aksi balas dendam."
"Sejak semalam sudah dilakukan PAM terbuka untuk penyekatan di perbatasan perairan," tandas AKBP Alim.
Setelah aksi perampokan tersebut, polisi menangkap komplotan perampok berpistol, di mana seorang pelaku di antaranya adalah oknum kades di Mesuji. (Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sisi Kelam Oknum Kades di Lampung, Jadi Anggota Komplotan Perampok Berpistol