Wali Kota Berhari-hari 'Ditidurkan', Kesehatan Syahrul Membaik, Ginjal dan Jantung Mulai Normal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali kota Tanjungpinang, Syahrul

TRIBUNBATAM.id - Kondisi kesehatan Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul yang dirawat intensif di ICU Rumah Sakit Ahmad Thabib berangsur membaik.

Syahrul dirawat sejak 11 April 2020 dan dinyatakan positif terpapar Covid-19 dua hari kemudian.

Indikator kesehatan Syahrul tampak pada ginjal dan jantungnya mulai berfungsi normal.

Anggota Komisi III DPRD Batam Kawal Pendistribusian Sembako, Volumenya Jangan Berkurang

"Ini keajaiban. Luar biasa doa masyarakat pada pemimpinnya, kondisi Pak Syahrul menunjukkan kondisi tidak kritis lagi," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, Senin (20/04/2020).

Tjetjep menjelaskan Syahrul hingga kemarin belum sadarkan diri lantaran masih dipasang alat ventilator. Ia memastikan jika kondisinya semakin membaik alat bantu pernapasan akan dilepas.

"Sudah beberapa hari 'ditidurkan' karena dipasang ventilator membantu pernapasan," katanya.

Seperti diketahui hingga sekarang pihak berwenang belum membeberkan hasil penelusuran penularan Covid-19 terhadap Syahrul.

Kerahkan 192 Personel Gabungan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam Bakal Tindak Warga yang Membandel

Selain Syahrul, sejumlah orang terdekatnya, seperti istri dan dokter keluarga dinyatakan positif terjangkit pandemi corona.

"Kami berharap masyarakat terus-menerus mendoakan Pak Syahrul dan keluarganya sembuh,"ucapnya.

Dalam memerangi pandemi corona, pemprov juga sudah memesan 20 ribu spesimen bahan pemeriksaan atau reagen ke distributor, yang dipakai untuk hasil uji Polymerase Chain Reaction
(PCR) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.

Tjetjep menjelaskan saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia memesan bahan serupa, yang membuat pihak distributor kewalahan menyediakannya.

Dubes RI Pastikan Tak Ada WNI Dalam Penambahan Kasus Covid-19 Baru di Singapura

"Distributor menjanjikan mengirim pekan depan. Kami menunggu bahan itu untuk pemeriksaan swab di BTKLPP," jelas Tjetjep.

Untuk kebutuhan tersebut, lanjut Tjetjep sudah disediakan anggaran oleh Pemprov Kepri dan Pemko Batam.

Ketiadaan bahan reagen tersebut, lanjut Tjetjep juga mengakibatkan jumlah pasien positif Covid-19 di Kepri masih belum bertambah.

"Jika sudah ada akan mempercepat kita memeriksa sampel swab pasien Covid-19 yang ada di Provinsi Kepri," ungkap Tjetjep.

Mengutip kepriprov.go.id, ia menjelaskan BTKLPP masih terus mengupayakan dapat bahan-bahan yang diperlukan untuk mempercepat pemeriksaan PCR di Provinsi Kepri.

Plt Gubernur Kepri, Isdianto Perintahkan Seluruh ASN Ikut Rapid Test Secara Massal

Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri Isdianto optimistis pandemi Covid-19 segera berakhir. Dengan catatan, ia mengajak seluruh masyarakat kompak memutus rantai penularannya.

"Butuh kesadaran bersama menjalankan imbauan pemerintah, melaksanakan protokol kesehatan agar rantai penularan ini terputus," ujar Isdianto akhir pekan lalu.

Ia menyerukan seluruh masyarakat menggunakan masker saat di luar rumah.

Selain itu masyarakat diminta menjaga jarak sekitar 2-3 meter agar tidak tertular ketika berinteraksi dengan orang.

“Jika kebijakan pemerintah dijalankan, insya Allah ini cepat berakhir. Presiden yakin akhir tahun wabah ini berakhir, tapi kami berharap di Kepri lebih cepat lagi,” ujarnya.

DPRD Tanjungpinang Desak Pemda segera Salurkan Bantuan Sembako ke Warga, Nanti Kelamaan

Saya Baik-baik Saja
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tanjungpinang Rustam, membantah rumor ia diangkut tim medis, Minggu (19/04/2020) malam.

Sebelumnya informasi tentang Rustam dijemput tim medis lengkap dengan alat pelindung diri (APD), sempat ramai beredar di kalangan wartawan Tanjungpinang.

Kabar itu menyatakan Rustam diangkut menuju RSUD Raja Ahmad Tabib, yang dikawal personel Polres Tanjungpinang. "Alhamdulillah saya baik-baik saja di rumah," ujarnya.

Dampak Virus Corona, Warga Lansia di Batam Terpaksa Jual Penggorengan untuk Membeli Beras

Rustam mengaku pada Minggu malam beristirahat sekira pukul 21.00 WIB dan sekira pukul 23.00 WIB terbangun, karena ponselnya berkali-kali berdering.

"Jam sembilan sudah tidur, jam 11 terbangun, banyak menghubungi dan WhatsApp Group bertanya kabar tersebut," ujarnya.

Melalui sambungan telepon ia menerangkan, yang dibawa tim medis malam itu bukan dia, melainkan tetangganya.

"Mohon dibantu klarifikasi kabar tersebut, ya. Memang ada satu orang dibawa tim medis, dia tetangga saya berinisial IT, pria berusia 60 tahun," sebutnya.(*)

Berita Terkini