VIRUS CORONA DI AMERIKA SERIKAT

Kematian Akibat Corona di AS Kini Lebih Besar dari Jumlah Tentara AS yang Tewas Saat Perang Vietnam

Penulis: Mairi Nandarson
Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Amerika Serikat saat perang Vietnam

TRIBUNBATAM.id, NEW YORK - Pandemi covid-19 atau virus corona di Amerika Serikat memakan korban jiwa yang sangat banyak.

Hingga Rbu (29/4/2020) sore, di Amerika Serikat sudah lebih dari 1 juta orang terinfeksi dan jumlah kematian akibat virus ini sudah mencapai 59.266.

Angka kematian akibat virus sudah melebihi angka kematian prajurit Amerika Serikat saat perang Vietnam.

Mike Tyson Kembali Naik Ring dan Sudah Berlatih, Siapa Lawan yang Cocok dari 6 Petinju Ini?

Persebaya Luncurkan Luncurkan Jersey Alternate, Jersey Ketiga untuk Liga 1 2020

Khabib Nurmagomedov Minta Warga Patuhi Imbauan Pemerintah Rusia; Percayalah, Virus Ini Mematikan

Dikutip dari Mirror.co.uk, jumlah kematian akibat perang Vietnam yang dialami Amerika Serikat mencapai 58.220 prajurit.

Itu adalah kematian terbesar yang dialami prajurit AS dalam sebuah perang.

Perang Amerika Serikat di Vietnam yang dikenal dengan Perang Vietnam berlangsung selama 20 tahun antara tahun 1955 - 1975.

Korban tewas AS sejak kematian virus korona pertama yang dicatat pada 29 Februari hingga kini selama 2 bulan (29 April), sudah mencapai 59.266 orang.

Amerika Serikat memang kewalahan menghadapi penyebaran virus corona ini, sehingga diperkirakan angka aktual bisa lebih tinggi, mengingat AS juga mengalami kekurangan pekerja terlatih dalam menangani pandemi covid-19 ini.

Sekitar 30% kasus terjadi di negara bagian New York, pusat penyebaran wabah AS, diikuti New Jersey, Massachusetts, California, dan Pennsylvania.

UPDATE Data Corona 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia, Rabu (29/4), AS Masih Nomor 1

Wabah ini diperkirakan dapat menelan korban jiwa hingga 74.000 di AS hingga Agustus.

Presiden Donald Trump membantah keras bahwa ia lambat menutup negara dan menolak klaim bahwa ia meremehkan virus itu.

Trump sebelumnya menggambarkan kekhawatiran terhadap Covid-19 sebagai 'tipuan' dan membandingkan penyakit ini dengan flu.

Trump bahkan menolak menjawab pertanyaan seorang reporter dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih yang menanyakan, apakah ia layak dipilih kembali saat ia menjabat sebagai Presiden, Amerika Serikat kehilangan lebih dari 50 ribu warganya hanya dalam tempo enam minggu lebih dari jumlah korban saat perang Vietnam.

"Ya, kami kehilangan banyak orang, tetapi jika Anda melihat proyeksi aslinya, 2,2 juta, kami mungkin menuju 60.000 - 70.000," jawabnya.

"Ini terlalu banyak - satu orang terlalu banyak untuk ini. Saya pikir kami telah membuat banyak keputusan yang sangat bagus," tambahnya.

Halaman
12

Berita Terkini