Menurut Engelman, jerawat ini muncul karena kelebihan minyak yang dihasilkan hormon, menyebabkan penumpukan, pori-pori tersumbat, hingga menimbulkan jerawat.
Engelman juga mengatakan pil kontrasepsi yang biasa dikonsumsi wanita juga bisa menimbulkan jerawat.
Oleh karena itu, pilihlah pil kotrasepsi yang menyeimbangkan kadar hormon sehingga mampu membersihkan kulit.
Sebagai alternatif, kita juga bisa menggunakan co-cyprindiol untuk perawatan hormonal yang dapat digunakan membasmi jerawat yang lebih parah, yang tak mempan dengan antibiotik.
5. Pustula
Pustula adalah benjolan yang berisi cairan atau nanah pada kulit yang merupakan hasil dari infeksi bakteri di pori-pori.
Menurut Schelessinger, tingkat keparahan jerawat pustula sangat bervariasi.
Variasi tersebut tergantung pada berapa banyak dan seberapa cepat jerawat terbentuk.
Pustula yang berukuran lebih kecil akan berkurang secara alami dan dapat diobati dengan produk yang mengandung asam salisilat.
6. Papula
Papula biasanya muncul dalam bentuk benjolan kecil berwarna merah pada kulit.
Benjolan ini biasanya berkelompok dan bisa sangat menyakitkan.
Untungnya, papula bisa diobati dengan obat-obatan seperti antibiotik atau perawatan topikal seperti tretinoin.
Retinol juga bisa dipakai untuk mengatasi papula.
7. Jerawat kistik