Banyak hal yang membekas dan tak terlupakan bagi Dyah saat menangani pasien Covid-19.
Diantaranya saat kondisinya mulai membaik, Pasien 02 sempat merajuk (ngambek). Pasien berjenis kelamin laki-laki itu sempat mogok makan karena merasa sudah sembuh, tapi masih dirawat.
Namun setelah dibujuk dan diberi pengertian, akhirnya Pasien 02 mau kembali menjalani perawatan.
"Alhamdulillah membaik sampai lepas oksigen. Tapi atuk itu sempat ngambek, susah disuruh makan dan minum. Dibujuk-bujuk akhirnya mau. Setelah hasil dua kali negatif dan dipindah ke ruang biasa. Dia bahagia dan nanya, saya sudah sembuh dok? Atuk sama pasien batuk darah itu sangat membekas," ungkap Dyah.
Disebutkan Dyah, penanganan yang baik terhadap para pasien tak lepas dari kinerja para dokter dan perawat. Menurut Dyah, tim penanganan pasien Covid-19 di bawah kewenangannya sangat komunikatif dan mau diarahkan dengan baik.
Bahkan dokter berhijab itu mengancungi jempol kepada para dokter dan perawat yang menangani langsung pasien Covid-19 di Kabupaten Karimun.
"Perawat-perawat dan dokter bangsal sangat baik. Yang jaga kan mereka, saya paling hanya pagi hari saja. Mereka sangat bagus, komunikatif sekali dengan saya dalam penanganan ini. Mereka sangat percaya dengan apa yang saya jelaskan. Perawat-perawat kita juga telaten dan mengikuti seluruh arahan dari dokter. Pasein diajak ngobrol sama mereka sambil disuapin. Saya acungi jempol karena mau diedukasi dengan baik," papar Dyah. (ayf)