TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Ikatan Istri Karyawan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (IIK BPJAMSOTEK) Batam Nagoya menyalurkan santunan dan bantuan sembako kepada panti asuhan Ar-Rohman Batam beberapa waktu lalu.
Ketua IIK BPJAMSOSTEK Batam Nagoya, Any Lindawaty mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari istri-istri karyawan untuk mendukung memperkenalkan BPJAMSOSTEK kepada masyarakat melalui kegiatan sosial yang rutin dilakukan oleh Ikatan ini.
“Ini merupakan bentuk dukungan para istri-istri karyawan BPJAMSOSTEK Batam Nagoya untuk membantu tugas suaminya untuk meningkatkan brand awareness BPJAMSOSTEK sambil beramal," katanya.
“Pada kegiatan ini kami menyiapkan bantuan sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, mie instan dan gula yang diserahkan kepada Panti Asuhan Ar-Rohman,” ujarnya.
“Selain penyerahan sembako, kami juga ingin berbagi rezeki dan kebahagian kepada anak-anak panti asuhan,” katanya.
• Ringankan Beban Karyawan Kena PHK, Salurkan Sembako di Hari Ulang Tahun Serikat Pekerja BPJAMSOSTEK
• 3 Hari, 517 Orang Tinggalkan Batam Lewat Bandara Hang Nadim, Lebih Banyak Dari yang Datang
• Warga Nongsa Positif Corona, Kadinkes Batam Sebut Potensi Ledakan Penyebaran Kasus Kecil
• Orang Tuanya Sakit, Pasien Positif Corona di Nongsa Batal Terbang ke Kampung, Reaktif Covid-19
Any mengungkapkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan IIK BPJAMSOSTEK Batam Nagoya untuk turut serta dalam membantu sesama di masa Pandemi Covid-19.
Bantuan itu melalui penyerahan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan dan terdampak secara tidak langsung.
“Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan solidaritas kita sebagai sesama manusia," ujarnya.
"Membantu pemerintah dalam mecegah penyebaran Covid-19 dan dapat meringankan sedikit beban masyarakat yang terdampak pada masa pandemik Covid-19 ini” tutupnya.
Dampak Pandemi Covid-19, Dalam Tiga hari BPJAMSOSTEK Batam Nagoya Bayarkan Klaim Rp 12,3 M
Dalam tiga hari belakangan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Batam Nagoya melakukan pembayaran klaim Jaminan Hari Tua (JHT) kepada 576 peserta, dengan nominalpembayaran mencapai 12,3 miliar.
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Batam Nagoya, Surya Rizal menjelaskan bahwa tingginya jumlah peserta klaim dan nominal pembayaran tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak terjadinya PHK di berbagai sektor usaha dan industri.
“Hal tersebut di sebabkan karena program Jaminan Hari Tua (JHT) BPJAMSOSTEK menjadi salah satu tumpuan dan harapan dari para pekerja tersebut untuk melanjutkan aktivitas ekonomi paska PHK”
“Saat ini tuntutan peserta untuk mendapatkan pelayanan klaim JHT sangat tinggi, khususnya di kota Batam, sehingga diperlukan langkah-langkahdan perbaikan agar tuntutan tersebut dapat tepenuhi dan terlayani dengan baik oleh BPJAMSOSTEK,” ungkap Surya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini BPJAMSOSTEK melalui LAPAK ASIK dan Program PeKa telah membantu memberikan pelayanan kepada para peserta, namun tidak hanya pelayanan yang dituntut menjadi lebih baik.
Tapi pembaruan kebijakan juga selalu diharapkan agar bisa memberikan yang lebih baik bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Untuk tetap dapat meningkatkan kualitas layanan, BPJAMSOSTEK Batam Nagoya mengoptimalkan personelnya.
Hal ini untuk membantu percepatan penyelesaian pengajuan klaim dan peningkatan jumlah kapasitas penerima klaim dari pesertaagar dapat mengakomodir banyaknya pengajuan klaim JHT.
“Kita kerahkanseluruhsumberdaya yang ada agar pembayaran JHT sebelum lebaran, sehingga dana tersebut dapat digunakan peserta untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di hari raya,” kata Surya.
• Pemko Petakan Penyebaran Covid-19, Kini Batam Disebut Menjadi Empat Cluster, Ini Penjelasan Kadinkes
• Zona Hijau di Nongsa Batam Bobol, Pasien Pertama Positif Covid-19 Berprofesi Pedagang Sayur
Surya mengatakan, selama tiga hari terhitung dari Senin (17/5/2020), seluruh karyawan di BPJAMSOSTEK Batam Nagoya saling membantu untuk menyelesaiakan pengajuan klaim peserta tanpa melihat kepesertaan, tempat tinggal maupun daerah asal.
“Dari target penyelesain sebanyak 926 klaim selama tiga hari, sekitar 65 persen (576 klaim) telah diproses pembayaraanya sebelum lebaran".
"Dan sisanya sebanyak 350 klaim masih dalam proses dan belum bisa dibayarkan, karena terkendala administrasi dokumen yang tidak lengkap dan kesulitan menghubungi peserta saat akan dilakukan verifikasi berkas oleh petugas” ujar Surya.
Surya juga berharap bagi peserta yang telah mendapatkan nomor antrean online, untuk segera mengirimkan dan melengkapi persyaratan klaim.
Kemudian pastikan data-data yang diisi pada saat registrasi valid, khususnya nomor handphone agar memudahkan petugas BPJAMSOSTEK untuk mengubungungi peserta guna melakukan proses verifikasi nantinya.(Tribunbatam.id/Hening Sekar Utami)