VIRUS CORONA DI BATAM

Alasan Banyaknya Pasien Positif Covid-19 hingga Zona Merah Corona, Ini Alasan Batam Tak Lakukan PSBB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Batam HM Rudi, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi, Kepala BTKL Kelas 1 Batam Slamet Widodo, saat melakukan konferensi pers, Kamis (19/03/2020) di Kantor Wali Kota Batam.

Usulkan Lagoi dan Nongsa

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) mengusulkan kawasan Pariwisata Lagoi di Kabupaten Bintan dan Nongsa di Kota Batam masuk dalam program New Normal Pariwisata yang direncanakan pemerintah pusat.

Terpilihnya Lagoi dan Nongsa, karena keduanya dinilai bisa memenuhi syarat ketika nantinya New Normal atau tatanan kehidupan normal baru di sektor pariwisata diberlakukan.

"Sudah kami usulkan parsial, khusus pariwisata 2 destinasi, ada Lagoi di Bintan dan kawasan Nongsa di Batam. Sudah di Kemenparekraf datanya untuk dibawa ke rapat kabinet. Kita tunggu sajalah,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, Senin (1/6/2020) lalu.

Diakuinya usulan tersebut saat ini telah sampai kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk ditinjau dan dibahas kelayakannya.

• Siap-siap, Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro akan Dirilis 9 Juni, Simak Spesifikasi Lengkapnya

• EMAS ANTAM HARI INI - Turun 16.000 Menjadi 904.000 per gram

Sejatinya Nongsa dan Lagoi, aktivitas pariwisata bisa tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang aman bagi wisatawan dan ekosistem di dalamnya.

Ia melanjutkan Lagoi dan Nongsa merupakan kawasan pariwisata yang sifatnya eksklusif, enclave, dimana masyarakat yang berada di dalamnya bisa dibatasi.

Sehingga physical dan social distancing, dan penerapan protokol kesehatan bisa dijalankan sepenuhnya.

Pihaknya juga tidak ingin terburu-buru untuk kembali menggerakkan sektor pariwisata di Kepri. Untuk mendukung upaya bersama menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 di Kepri yang saat ini masih terus dilakukan.

Ia menambahkan ada banyak protokol yang harus diikuti sebelum nantinya benar-benar dibuka. Harus ada sosialisasi dan edukasi secara total terlebih dulu, begitu semua hal dipahami, baru bisa dibuka.

"Protokol kesehatan dan aplikasi masing-masing destinasi harus perfect," katanya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Berita Terkini