NEW NORMAL DI BATAM

DPRD Tak Setuju Istilah New Normal di Batam, 'Yang Berhak Pemerintah Pusat, Batam Masih Zona Merah'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto. Pihaknya mengusulkan kepada Pemko Batam agar mengganti nama New Normal yang rencananya akan diterapkan 15 Juni 2020. Ia mengusulkan agar istilah tersebut diganti dengan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PAM).

Sehingga kebijakan yang dibuat memiliki landasan hukum yang jelas dan dapat memberikan sanksi apabila masyarakat tidak memenuhi aturan yang berlaku. Jadi tak hanya bersifat imbauan saja.

"Masukkan dari kami buat Perwakonya. Kesadaran masyarakat masih membandel bisa diberikan sanksi. Kalau hanya imbauan kasian petugas di lapangan. Semoga ada peningkatan regulasi," katanya.

Istilah New Normal di Bintan

Pemerintah berencana menerapkan New Normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19, pada Juni ini.

Harapannya, masyarakat bisa kembali produktif. Begitupun dari sisi ekonomi dan lainnya, setelah beberapa waktu lalu dihantam Corona.

Sementara itu, Bupati Bintan, Apri Sujadi tak sependapat dengan istilah New Normal.

Menurutnya masyarakat akan beranggapan New Normal sebagai kondisi normal layaknya sebelum pandemi Covid-19.

Anggapan ini menurutnya dapat menimbulkan permasalahan jika diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari.

Sebaliknya, dia mengenalkan istilah yang menurutnya lebih tepat dengan kondisi saat ini, yakni Adaptasi Penyesuaian Pola Hidup Baru.

"Anggapan New Normal sebagaimana keadaan normal, tentu tidak benar. Ini berbahaya bila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya diganti dengan istilah adaptasi dengan pola hidup baru," katanya, Senin (1/6/2020).

Apri sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bintan juga menegaskan mengganti istilah New Normal dengan kalimat adaptasi dengan pola kehidupan Baru.

Sebab Apri menilai, kalimat tersebut relatif dapat lebih mudah dipahami masyarakat, terutama yang tinggal di pulau-pulau.

Beradaptasi dengan kehidupan baru berarti masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan kondisi yang dihadapi sekarang.

Untuk mencegah tidak tertular Covid-19, masyarakat tetap harus melaksanakan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

"Penggunaan istilah yang mudah dipahami masyarakat dibutuhkan karena itu berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, apalagi tingkat pemahaman masyarakat tidak selalu sama,"ucapnya.

Halaman
123

Berita Terkini