TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Kota Batam belum berniat untuk menutup pasar yang menjadi pusat keramaian di Batam meskipun sudah ada sejumlah pedagang Pasar TOS 3000 Jodoh Batam positif corona.
Yakni pedagang ikan maupun pedagang sayuran yang akhirnya menulari penjual sayuran keliling di Batam yang kini berstatus pasien positif Covid-19.
Sebagaimana diketahui, pasar ini merupakan pusat para pedagang dari sejumlah wilayah di Batam untuk belanja barang dagangan yang akan dijual kembali di tempat tinggalnya masing-masing.
Saat ini langkah yang akan diambil oleh pemerintah adalah, Walikota Batam meminta Tim Gugus Tugas Covid-19 memperketat penerapan physical distancing di pasar tersebut.
"Tadi Gustian (Kadisperindag) sudah lapor saya. Kita minta physical distancing dilakukan," ujar Rudi saat diwawancarai di Dataran Engku Putri, Batam Center, Kamis (11/6/2020).
• Batuk Saat Naik Ferry, Seorang Penumpang dari Batam Dijemput Petugas Pakai APD, Wajib Swab Test
Pengawasan physical distancing di lingkungan pasar ini akan dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 dari Kecamatan Lubuk Baja dengan dikoordinasikan oleh Kepala OPD terkait.
"Panggil pengelolanya, diminta jaga jarak antar pengunjung yaitu semeter setengah," ujar Rudi..
• 3 Hari Sejak PPDB Dibuka, Link http://ppdb-batam.id Susah Diakses, SMPN 3 Baru Terima 21 Pendaftar
• TAK Selalu Berbahaya, Simak Manfaat dan Efek Negatif Kafein Bagi Kesehatan
Menurut Rudi, pengawasan physical distancing ini sudah dilakukan, pertama-tama dalam bentuk rapat terlebih dahulu oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Lubuk Baja.
Tim akan memanggil pengelola pasar, kemudian mengimbau agar penerapan physical distancing diterapkan di lingkungan pasar.
Hal ini berlaku tidak hanya bagi pasar induk, namun juga pasar dengan pengelolaan swasta.
Seorang Penumpang Ferry Dijemput Petugas Berpakaian APD
Seorang penumpang ferry dari Batam tujuan Karimun dijemput petugas medis berpakaian APD lengkap karena batuk-batuk di dalam ferry.
Penjemputan itu juga disebabkan, penumpang tersebut tak mampu menunjukkan surat kesehatan yang merupakan salah satu syarat calon penumpang yang akan bepergian menggunakan angkutan laut.
Saat ini, penumpang berjenis kelamin laki-laki. yang tiba di Karimun dari Batam menggunakan feri terakhir Kamis (11/6/2020) lalu tersebut langsung berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi membenarkan PDP baru itu. Saat ini ia sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.