TRIBUN WIKI

Penyebab dan Gejala Hipertensi, Mulai Dari Detak Jantung Tak Beraturan Hingga Pandangan Kabur

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tips Mengontrol Hipertensi

Kabar buruknya, jenis hipertensi ini bisanya menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibanding hipertensi primer.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipertensi sekunder di antaranya:

- sleep apnea atau gangguan tidur obstruktif

- masalah ginjal

- tumor

- kelenjar adrenal

- masalah tiroid

- cacat bawaan di pembuluh darah

- obat-obatan tertentu seperti pil KB, obat flu, peghilang rasa sakit

- obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin

Faktor Risiko

Selain penyebab, Anda juga perlu mengetahui faktor risiko apa saja yang memungkinkan seseorang mengembangkan kondisi hipertensi.

Dikutip dari laman resmi NHS, seseorang berisiko tinggi mengalami hipertensi jika:

- berusia lebih dari 65 tahun

- mengalami obesitas atau kelebihan berat badan

- memiliki garis keturunan dengan darah tinggi

- makan terlalu banyak garam

- memiliki pola makan tidak sehat

- jarang berolahraga

- minum terlalu banyak alkohol

- terlalu banyak konsumsi kafein

- merokok

- kurang tidur

Jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor di atas, ada baiknya segera mengubah pola hidup Anda.

Cara Mencegah

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa membantu mengurangi peluang Anda mengalami kondisi hipertensi.

Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi risiko hipertensi di antaranya:

1. Olahraga secara teratur

Dalam pedoman aktivitas fisik yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan AS, semua orang sebaiknya melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit per minggu.

Anda bisa melakukan olahraga sedang seperti berjalan kaki, jogging, bersepeda atau berenang.

Sebaiknya, olahraga rutin dilakukan dalam kurun waktu 5 hari dalam seminggu untuk mengoptimalkan hasilnya.

2. Mengurangi stres

Bukan rahasia lagi, stres bisa memicu berbagai jenis penyakit, tak terkecuali hipertensi.

Sebagai langkah pencegahan tekanan darah tinggi, sebaiknya Anda juga perlu menngurangi stres.

Menghindari atau belajar manajemen stres bisa membantu seseorang mengontrol tekanan darah.

Anda bisa melakukan meditasi, mandi air hangat, yoga, atau berjalan ringan sebagai teknik relaksasi untuk melepas stres.

3. Hindari konsumsi alkohol, rokok, dan makanan siap saji

Alkohol dan rokok diketahui dapat meningkatkan tekanan darah.

Maka, menghindari atau berhenti mengonsumsi alkohol dan rokok bisa mengurangi risiko hipertensi.

Sedangkan pada makanan siap saji, umumnya memiliki kadar garam yang tinggi.

Sepeti yang kita ketahui, konsumsi tinggi garam bisa meningkatkan tekanan darah.

Asupan garam rata-rata tiap orang umumnya sekitar 9 hingga 12 gram sehari.

Untuk itu, WHO menyarankan melakukan pengurangan asupan hingga 5 gram per hari untuk mengurangi risiko hipertensi dan masalah kesehatan lainnya.

4. Diet

Melakukan diet sehat juga bisa Anda lakukan demi menjaga tekanan darah tetap normal.

Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur, misalnya.

Para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi sesedikit mungkin lemak jenuh dan lemak total.

Beberapa lemak seerti pada ikan dan minyak zaitun memang memiliki perlindungan untuk jantung.

Meski lebih menyehatkan, orang dengan risiko hipertensi sebaiknya juga memperhatikan konsumsinya.

5. Mengontrol berat badan

Seperti yang kita ketahui, obesitas atau kelebihan berat badan bisa menjadi faktor risiko penyakit hipertensi.

Maka, menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara untuk mencegah tekanan darah tinggi.

Pengobatan

Namun, jika Anda sudah didiagnosis mengalami hipertensi maka harus segera melakukan perawatan.

Bagi sebagai pengidap hipertensi, konsumsi obat harus dilakukan seumur hidup demi bisa mengontrol tekanan darah.

Beberapa obat yang sering diresepkan oleh dokter di antaranya:

1. Obat untuk membuang kelebihan garam pada tubuh

Obat ini berguna karena pengidap hipertensi rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh.

Dengan obat ini, kelebihan garam dibuang melalui urine.

2. Obat untuk melebarkan pembuluh darah

Seperti yang dibahas sebelumnya, orang dengan tekanan darah tinggi rentan mengalami sumbatan pada pembuluh darah.

Jika sudah ada sumbatan, maka jantung harus bekerja lebih keras lagi dan membuat tekanan darah makin naik.

3. Obat untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah

Salah satu gejala umum yang dialami penderita hipertensi adalah dada berdebar.

Obat ini berusaha untuk memperlambat debaran jantung itu.

Tujuan utamanya adalah menurunkan tekanan darah penderita tekanan darah tinggi.

4. Obat yang membuat dinding pembuluh darah lebih rileks

5. Obat penghambat renin

Renin adalah enzim yang dihasilkan ginjal dan berfungsi menaikkan tekanan darah.

Obat ini sendiri memiliki fungsi utama untuk menghambat kerja enzim tersebut sehingga tekanan darah bisa diturunkan.

Meski mengonsumsi obat-obatan ini, penurunan tekanan darah hanya dapat maksimal jika disertai dengan gaya hidup sehat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hipertensi: Gejala, Komplikasi, Penyebab, dan Cara Pengobatan".

Berita Terkini