TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda.
Tak sedikit yang menganggap karakter anak adalah cerminan dari pendidikan yang diberikan orangtua.
Lantas seberapa pentingkan pendidikan karakter dari orangtua untuk anak?
Perkembangan situasi dunia sangat cepat sehingga setiap anggota masyarakat perlu menanggapinya secara tepat dengan menunjukkan peran sertanya.
Karakteristik anak dan pemuda juga ikut berubah.
Pada saat ini keterampilan yang mereka butuhkan adalah berpikir kritis, inovatif, kreatif, berkomunikasi efektif dan kolaboratif.
• Sejoli Remaja Ini Sepakat Buang Anak Hasil Hubungan Terlarang Setelah Sempat Cekcok
Karakter mulia budi pekerti luhur sangat dibutuhkan guna mencapai keberhasilan dan kebahagiaan dunia akherat.
Hal itu diungkapkan oleh Prof Darmiyati Zuchdi, dalam seminar nasional Dharma Wanita Persatuan UNY.
Lebih lanjut dosen Pascasarjana UNY tersebut memaparkan bahwa dalam situasi seperti ini peran orang tua terutama ibu, sangat sentral dalam membentuk karakter anak sejak dini.
“Peran ibu adalah membangun suasana kondusif bagi perkembangan karakter anak” kata dia.
Menurutnya peran ibu yang lain dalam membentuk karakter anak adalah mengembangakan karakter mulai dengan cara yang tepat, berkontribusi menyiapkan ketrampilan abad 21 sesuai kondisi masing-masing dan bermitra dengan sekolah untuk membantu perkembangan pendidikan karakter.
Ia mengatakan bahwa dalam mengembangkan karakter mulia perlu menentukan nilai utama yaitu nilai religius dan nilai sosial.
Nilai religius berupa taat beribadah, memiliki integritas, disiplin, dermawan dan sabar.
Sedangkan nilai sosial meliputi rendah hati, peduli, toleran, menghormati orang lain, tanggung jawab, sinergi dan mampu memimpin.
Dalam sambutannya Rektor mengatakan pendidikan karakter itu yang penting adalah actionnya atau melakukan.
“Memang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, namun bisa dibiasakan sehingga menjadi budaya,” kata Sutrisna.
Dalam era teknologi informasi sekarang ini komunikasi tidak hanya sebatas tatap muka namun juga menggunakan teknologi.
Peran ibu sangat penting sehingga perlu sinergi saling membantu antara pendidikan di sekolah, dalam keluarga dan masyarakat.
Manfaat Mengonsumsi Telur Sebutir Setiap Hari Untuk Anak-anak, Kurangi Risiko Stunting
Apakah anak anda gemar menyantap telur?
Para orangtua tentu pernah menghidangkan telur untuk memenuhi nutrisi si buah hati.
Rupanya, dengan mongonsumsi sebutir sehari dapat secara signifikan meningkatkan pertumbuhan anak.
Dipercaya juga dapat mengurangi risiko Stunting hingga 47 persen pada anak-anak, demikian temuan sebuah penelitian.
Penulis utama penelitian Lora Iannotti dari Universitas Washington di St. Louis mengatakan, telur adalah makanan yang terjangkau dan mudah diakses.
"Ini bisa menjadi sumber nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dan memiliki potensi untuk berkontribusi dalam mengurangi Stunting di seluruh dunia," ujar Iannoti.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics ini menunjukkan, bahwa anak-anak yang makan satu telur per hari memiliki pengurangan prevalensi pengerdilan sebesar 47 persen dan kekurangan berat badan sebesar 74 persen.
Untuk penelitian ini, tim peneliti mengikutsertakan anak-anak berusia enam hingga sembilan bulan untuk diberi satu telur per hari selama enam bulan, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima telur.
"Kami terkejut dengan betapa efektifnya intervensi ini terbukti.
Ukuran efeknya adalah 0,63 dibandingkan dengan rata-rata global 0,39," jelas Iannotti.
"Pemberian telur bisa menjadi cara yang murah untuk mencegah Stunting," imbuhnya.
Telur adalah makanan bergizi lengkap, dikemas dengan aman, dan bisa dibilang lebih mudah diakses di populasi miskin sumber daya, dibandingkan makanan pelengkap lainnya, khususnya makanan yang diperkaya.
"Telur tampaknya menjadi sumber nutrisi yang layak direkomendasikan untuk anak-anak di negara berkembang," pungkasnya.
Termasuk Sereal dan Jus, Inilah 8 Kombinasi Makanan yang Berbahaya Jika Dikonsumsi Anak
Kebanyakan orangtua akan mengenalkan beragam rasa makanan kepada anaknya.
Hal ini bertujuan agar sang anak belajar untuk mengetahui berbagai macam rasa pada lidah.
Sebaliknya, tak semua makanan layak dikonsumsi oleh anak sehingga orang tua perlu berhati-hati.
Jadi, jangan sembarangan mencampurkan dua makanan ini untuk dikonsumsi oleh anak Anda.
Karena, dalam kasus anak-anak, sistem pencernaan mereka lebih lemah daripada orang dewasa.
Berikut adalah daftar kombinasi makanan yang berbahaya dikonsumsi anak-anak, seperti dikutip TribunWow.com dari Boldsky, Senin (3/6/2019):
1. Sereal dan Jus
Sebagai orangtua pasti ingin anak-anak menjadi bugar dan bersemangat sepanjang hari.
Terkadang, orangtua membuat makanan penuh asupan nutrisi yang mudah dibuat sehingga menyediakan sereal dan jus sebagai sarapan.
Namun, ini adalah ide yang buruk karena jus jeruk menurunkan aktivitas enzim yang diperlukan untuk memecah karbohidrat yang ada dalam sereal.
Jadi, jika Anda memberikan kombinasi ini kepada anak Anda, ia tidak hanya akan kehilangan nilai gizi dari hal-hal yang ia konsumsi tetapi dalam jangka panjang akumulasi karbohidrat yang tidak terputus akan terbukti berbahaya baginya.
2. Burger dan Kentang Goreng
Ini adalah kombinasi makanan paling favorit bagi sebagian besar anak-anak dan itulah sebabnya sebagian besar rantai makanan cepat saji menyajikannya sebagai kombinasi.
Namun kedua makanan tersebut malah akan menurunkan kadar gula darah seseorang.
Orang dewasa yang sehat mungkin bisa mengatasi hal tersebut, tetapi tidak untuk anak kecil.
Oleh karena itu, disarankan agar Anda tidak memberikan kedua hal ini kepada si kecil secara bersamaan.
3. Pizza dan soda
Ini adalah kombinasi makanan lezat lainnya yang disukai anak-anak.
Namun, sama-sama berbahaya bagi mereka.
Ini karena pizza merupakan gabungan dari karbohidrat dan protein.
Konsumsi minuman bersoda pada saat yang bersamaan tentu hanya akan memperburuk keadaan.
Ini akan membuat si kecil kembung dan sangat berbahaya baginya.
4. Pisang dan Susu
Baik pisang dan susu sarat dengan nutrisi dan sangat sehat untuk anak-anak.
Namun, Anda harus memastikan bahwa anak Anda tidak mengkonsumsinya secara bersamaan.
Ini adalah kombinasi yang sangat berat dan akan membuatnya mengantuk.
Dalam beberapa kasus ekstrem, bahkan dapat menyebabkan melemahnya kemampuan mental anak.
Dengan demikian, untuk pertumbuhan dan perkembangan aktif anak Anda, yang terbaik adalah menjauhkan mereka dari kombinasi berbahaya ini.
5. Roti Putih dan Jelly
Pilihan sarapan ini sangat tidak disarankan untuk anak-anak karena kandungan karbohidrat tinggi yang berlebihan di dalamnya.
Karena lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba, tubuh anak Anda harus bekerja ekstra keras untuk menghasilkan jumlah insulin yang diperlukan.
Jika gagal dalam hal yang sama, itu akan menyebabkan ketidakseimbangan gula darah dan yang dapat memicu diabetes.
Efek berbahaya lain dari kombinasi makanan ini adalah adanya lonjakan gula tiba-tiba.
Jadi meski anak Anda tenang, mereka tiba-tiba akan merasa lapar.
Ini akan membuat mereka rewel, mudah tersinggung dan tidak dapat fokus pada tugas yang diberikan.
Karena itu, jelas disarankan agar Anda tidak memberikan kombinasi makanan ini kepada si kecil.
6. Tomat dan Pasta
Kehadiran tomat dalam pasta cukup umum.
Meskipun ini tidak akan banyak merugikan tubuh Anda, namun berbeda untuk tubuh si kecil.
Tomat merupakan penghambat pencernaan dari kandungan tepung kanji (yang banyak terdapat pada pasta) karena sifat asamnya.
Perut orang dewasa normal menghasilkan enzim dalam jumlah yang cukup untuk mengatasi hal yang sama.
Namun, dalam kasus anak-anak, karena produksi enzim tidak terlalu tinggi, kombinasi makanan ini akan mengakibatkan kembung, masalah lambung dan masalah kesehatan lainnya.
7. Buah dan Yogurt
Ini adalah contoh klasik lain dari dua makanan sehat yang berkumpul jadi satu kombinasi yang berbahaya bagi anak-anak.
Racun yang dihasilkan kombinasi ini mengubah keseluruhan usus pada anak di bawah 10 tahun.
Ini menyebabkan hidung tersumbat, batuk dan pilek dan bahkan dapat menyebabkan alergi pada beberapa kasus yang jarang terjadi.
Dengan demikian, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi buah-buahan dan yogurt setidaknya satu jam untuk anak-anak Anda.
8. Daging dan kentang
Daging dan kentang adalah kombinasi yang sangat umum karena sebagian besar olahan daging dianggap tidak lengkap tanpa peran kentang.
Namun, pahamilah bahwa kombinasi makanan ini tidak memiliki serat di dalamnya.
Serat dalam makanan adalah yang membantu proses pencernaan.
Jadi, jika Anda memberi anak Anda daging dan kentang pada saat yang sama, itu pasti akan mempengaruhi pencernaan mereka dan membuat mereka rentan menderita penyakit.
(*)
• Membantu Kepri, Gugus Tugas Nasional Mengutus Anak Emas
• Cerita Konjen Singapura di Kepri Akibat Corona, Saya Belum Bertemu Anak Istri Sejak Libur Imlek
• Anak Pukuli Bapak Hingga Babak Belur, Pelaku : Bapak Mainkan Bini Aku, Tega Kali Dia
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pentingnya Peran Orangtua dalam Pendidikan Karakter Anak.