TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Peran orangtua dalam kehidupan anak sangat penting untuk perkembangannya.
Baik Ayah dan Ibu dituntut mencotohkan hal yang baik agar anak bisa mempelajarinya.
Namun terkadang dengan bermain, orangtua juga bisa memberikan pelajaran tepat.
Bagi anak yang masih berusia di bawah 5-6 tahun, bermain adalah aktivitas wajib.
Dari bermain, anak-anak bisa belajar dan bersoliasasi dengan keluarga atau pun teman sebaya.
Lantas, dengan siapa anak bermain?
• Tingkah Lucu Arsy Hermansyah Diminta Nyanyi Lagu Judika, Anak Ashanty Malah Ingat Rhoma Irama
Selain bisa bermain dengan teman sebaya, saudara, dan ibu keterlibatan Ayah pun disebut-sebut sangat bermanfaat.
Sangatlah penting bagi orangtua, khususnya Ayah untuk melibatkan diri dalam bermain dengan anak.
Demikian menurut Director of Families First Signature Program Yayasan Sayangi Tunas Cilik Tata Sudrajat (YTSC) mitra Save The Children, Tata Sudrajat.
"Sebab, keterlibatan Ayah dapat mendorong keterampilan motorik, kepemimpinan, serta pengembangan kognitif, dan kemampuan mengendalikan emosi secara lebih baik," ungkap Tata.
Tata melanjutkan, anak-anak yang tumbuh dan bermain bersama seorang Ayah cenderung kuat dalam area non-verbal, dan memiliki nalar spesial yang lebih baik, seperti dalam bidang matematika, ilmu pasti, dan teknik.
Hal ini lantaran seorang Ayah disebut lebih banyak berinteraksi dalam kegiatan fisik dan beraktivitas di luar, serta bermain dengan permainan yang melibatkan obyek seperti balok-balok mainan.
Permainan yang bisa dilakukan pun cukup banyak, mulai dari bersepeda hingga jenis-jenis olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, dan basket.
Begini Cara Sembuhkan Flu Pada Anak Tanpa Obat, Berikan Air Putih Hangat hingga Madu
Influenza atau juga akrab disebut flu, sudah menjadi penyakit yang menyerang bagi sejumlah anak-anak.
Kebanyakan orangtua juga tidak panik ketika anak memiliki flu.
Lantas bagaimana cara terbaik untuk menyembufkan flu pada anak?
Saat anak mengalami sakit bapil (batuk pilek), papar dr Liliyanty Chandra, SpA dari RS Admira—Kayu putih Raya, Jakarta Timur, saat diwawancara, tentu dia akan tersiksa, tidak bisa tidur, susah bernapas, makan tidak enak, badan nyeri, pusing, lemas.
Sebagai orangtua sudah seyogyanya membantu meringankan sakit yang dialaminya.
Beragam cara bisa digunakan orangtua untuk menghentikan flu pada anak, bahkan tanpa "obat".
Adapun penanganan yang bisa dilakukan oleh orangtua di rumah adalah:
Pertama, memberikan kenyamanan. Salah satu dari orangtua berada disisinya, itu sudah membantu anak merasa nyaman.
Kamar anak kondisikan nyaman, bersih, tidak gelap dan pengap, sejuk juga wangi.
Hanya dengan cara itu anak akan merasa nyaman, dan otomatis dia akan rileks, sehingga daya tahan tubuhnya bisa kembali bangkit.
Kedua, melakukan upaya-upaya yang bisa membantunya supaya apa yang dialami tidak menyiksa dirinya, dan bisa membantu anak untuk segera memulihkan staminanya.
Caranya adalah:
1. Minum air putih hangat sesering mungkin. Ini akan membantu proses pengeluaran slem lebih cepat.
Dengan cara ini otomatis bisa mengurangi batuk, dan hidung mampat.
2. Untuk anak yang sudah besar, balita hingga usia SD, sudah bisa diajarkan untuk untuk menghisap uap air panas di ember, misalnya pagi dan sore hari selama 10—15 menit atau semampunya.
Cara ini adalah sebuah cara inhalasi sederhana untuk melonggarkan saluran napas dan mengeluarkan slem.
Jika mau bisa ditambahkan satu ibu jari jahe, sejumput cengkeh, satu sendok makan garam, yang didihkan bersama satu liter air.
3. Kompres hangat sekitar hidung, kening, muka dan dada selama 30 menit sampai satu jam.
Fungsinya membuat pernapasan anak lega, dan mengeluarkan slem.
4. Anak di atas satu tahun, boleh kita berikan madu, jus buah-buahan sesering mungkin.
Bermanfaat untuk mempercepat bangkitnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi virus.
5. Istirahat.
Sejak anak menunjukan gejala bapil sebaiknya tidak dibiarkan main keluar rumah, juga bersekolah
Lakukan permainan non atraktif di rumah untuk menghilangkan rasa bosan.
Sebaiknya anak badrest.
Biasanya 3 hari kemudian kondisinya sudah membaik.
6. Berjemur di bawah sinar matahari pagi di bawah jam 7, baik dilakukan.
Fungsinya bisa untuk melawan virus, menghilangkan/mengeluarkan slem, juga meredakan batuk.
7. Untuk melonggarkan pernapasan yang mampat, bisa menteteskan ke lubang hidung anak cairan garam fisiologis.
Mudah didapatkan di apotik.
Pemberiannya ikuti petunjuk yang tertera dalam kemasan dan brosur, atau 2—3 tetes sudah cukup.
8. Untuk hidung anak yang mampat, sebaiknya saat tidur bantalnya ditinggikan.
9. Jika saat tidur anak batuk-batuk, upayakan dia tidur dalam posisi tengkurap/telungkup.
Dengan posisi ini napas anak akan lega, dan bisa meredakan batuk.
10. Jika anak demam tinggi, di atas 38 derajat celcius, sebaiknya berikan penurun panas paracetamol.
Ketiga, orangtua bisa mencoba melakukan fisioterapi sederhana pada anak di rumah.
Tujuannya untuk membantu anak mengeluarkan slem lewat fases, atau mulut—dengan batuk atau meludah, juga bisa membuat napasnya menjadi plong, dan meredakan batuk.
Berikut adalah cara-caranya:
1. Siapkan bantal tebal—empuk, dan handuk atau selimut yang dilipat hingga ukurannya kurang lebih sebesar map.
2. Baringkan anak di atas bantal (di atas kasur), punggung persis di atas bantal. Letakan handuk atau selimut yang telah dilipat di atas dada.
Lakukan tepukan dengan telapak tangan menguncup—cepat tapi tidak keras di atas lipatan handuk/selimut.
Lakukan hingga anak merasa nyaman, atau kurang lebih 1 menit.
3. Masih dalam posisi sama, miringkan anak ke kanan. Handuk atau selimut yang telah dilipat letakan di bawah ketiak anak.
Lakukan tepukan dengan cara yang sama di atas handuk/selimut.
4. Dalam posisi sama, miringkan anak ke kiri.
Lakukan hal yang sama seperti no 3.
5. Telungkupkan anak, dada persis di atas bantal.
Letakan handuk/selimut yang telah dilipat di punggung anak.
Lakukan tepukan dengan telapak tangan menguncup—cepat tapi tidak keras.
Lakukan hingga anak nyaman, atau kurang lebih 1 menit.
6. Berikan anak minum.
Baik adanya hal ini dilakukan rutin, pagi—siang—sore, atau saat anak batuk-batuk yang cukup mengganggunya.
Jika batuk pilek berlangsung lebih dari 2 minggu atau ditemukan salah satu dari kondisi berikut ini:
Batuk berlangsung terus menerus, demam tinggi 72 jam (bayi 12 jam), sesak napas, kuku jari dan bibir tampak biru, penurunan kesadaran, sebaiknya anak segera dibawa ke RS untuk mendapat pertolongan.
(*)
• Tak Terawat, Kondisi Arena Bermain di Taman Hijau Bersih Karimun Bahayakan Anak
• Masih Ingat Enzo, Anak Bule Prancis yang Lolos TNI? Akhirnya Ketemu Prabowo & Ungkap Cerita Haru
• Pegawai Lembaga Milik Negara Perkosa Anak dan Jual Korbannya ke Pria Hidung Belang
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pentingnya Interaksi Ayah dan Anak melalui Bermain.