Pada perdagangan hari ini harga saham ELSA naik 0,84% ke harga Rp 240 per saham, maka yield dividen ELSA sebesar 5,08%, adapun PBV ELSA 0,48 kali.
Sementara untuk dividen SRIL, menurut dia kurang menarik apabila dilihat dari yield dividennya. Akan tetapi, secara keseluruhan ia melihat SRIL mempunyai prospek yang cukup baik untuk ke depan.
Pun untuk kinerjanya, ia bilang SRIL berhasil mencetak pertumbuhan positif dari tahun ke tahun.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama tahun ini, SRIL mencatat penjualan ekspor sebesar US$ 189,14 juta atau turun 1%.
Sebagai informasi, penjualan ekspor memiliki kontribusi 60% dari total penjualan SRIL. Di sisi lain, penjualan lokal naik 1,4% YoY, sehingga penjualan lokal tercatat mencapai Rp 127,5 juta.
Meski demikian, sekarang ini SRIL melihat pandemi yang berlangsung sebagai peluang, SRIL juga memanfaatkan peluang tersebut dengan memproduksi APD.
Ia merekomendasikan pelaku pasar untuk trading buy saham SRIL dengan level resistance di 220 dan support di Rp 186. Adapun pada penutupan perdagangan hari ini saham minus 1,02% ke harga Rp 195 per saham.(*)
Sumber: Kontan