TRIBUNBATAM.id, BATAM – Sampah berserakan dan tidak pada tempatnya di Batam masih menjadi atensi serius. Bukan tanpa alasan, keberadaan sampah ini terlihat di beberapa titik jalan raya. Tak ada bin kontainer sampah di sana.
Hal ini diakui oleh Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Faisal.
Menurutnya, dalam satu hari produksi sampah di Batam diperkirakan berkisar 850 hingga 950 ton.
Adapun timbunan sampah yang berada di luar bin kontainer, menurutnya semakin banyak setiap tahunnya.
“Ini (950 ton) sampah yang masuk ke TPA dari seluruh wilayah di Batam,” ujar Faisal kepada Tribun Batam, Jumat (10/7/2020).
• Biaya Rapid Test Berbeda-beda, KPU Kepri Mengadu ke Gubernur Jelang Pemilu
• Pelajaran Bahasa Arab & Pendidikan Agam Islam Dihapus di Kurikulum Baru? Ini Penjelasannya
Faisal mengatakan, terkait sampah berserakan yang berada di sejumlah ruas jalan, itu disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat.
“Untuk di beberapa titik, memang belum masuk pelayanan kami. Seperti rata-rata di kampung tua dan rumah liar,” tambah dia.
Salah satu contohnya di Baloi Kolam, Kecamatan Batamkota. Dia sangat menyayangkan jika warga masih membuang sampah di seberang jalan SPBU samping Thrive.
Tak hanya itu, pihaknya juga menaruh atensi di beberapa titik lain seperti di daerah Sagulung, Batuaji, Sekupang (Marina), Tiban Housing, simpang lampu merah Batubesar.
“Solusi sementara, warga buang sampah liar di jalan, maka sampahnya kita angkut dalam 2 hari setiap minggunya,” pungkas Faisal.
Sampah Berserakan di Jalan SMAN 1
Meluasnya wabah Covid-19 membuat masyarakat dunia kian memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan.
Terbukti, komoditas seperti hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan sabun pel kerap laku di pasaran.
Beberapa sudut kota, seperti mall, kantor, dan sekolah-sekolah juga mulai dibersihkan dengan cairan disinfektan.
Sementara pemerintah kota giat menyerukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), namun tampaknya ada sudut kota yang luput untuk diperhatikan kebersihannya, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Berlokasi di jalan samping area SMAN 1, Sekupang, Batam, tampak pemandangan lautan sampah yang menggunung di tengah-tengah jalan.
Sampah-sampah ini kebanyakan tergolong dalam sampah plastik dan rumah tangga, seperti bekas karung beras, bungkus minyak goreng, bahkan sepatu dan sandal.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, Minggu (29/3/2020), belum sampai lima menit, sudah ada setidaknya dua orang yang datang membuang sampah di lokasi.
Seorang ibu-ibu, dengan menaiki motor bebek, bahkan tidak perlu memperlambat laju sepeda motornya, dan melempar bungkusan plastik sampah ke tengah jalan begitu saja.
Sampah-sampah itu berserakan hampir menutupi seluruh bahu jalan, sehingga pengguna motor dan pesepeda harus menepi untuk melewati jalan tersebut.
Akibat banyaknya sampah, sebagian besar bahu jalan yang tertutup itu tidak memungkinkan sebagai jalur lewat mobil.
Ditemui di lokasi, seorang pria tengah memeriksa tumpukan sampah, dan menemukan beberapa barang yang masih layak pakai, seperti sepatu pantofel.
Dirinya juga mengaku tidak mengetahui dari mana sampah-sampah tersebut berasal, dan kapan petugas kebersihan akan datang mengambilnya.
(TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nur Fadillah/Hening Sekar Utami)