Kelangkaan Beras di Karimun

Pemprov Kepri Akan Bahas Kelangkaan Beras Karimun Dalam Rapat Forkopimda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KELANGKAAN BERAS DI KARIMUN - Etalase supermarket di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang biasanya memajang beras kini kosong dan diganti mie instan, Minggu (17/8/2025). Pemprov Kepri bakal membahas kelangkaan beras di Karimun ini dalam rapat Forkopimda.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kelangkaan beras di Kabupaten Karimun mendapat atensi dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri).

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdakprov) Kepri, Adi Prihantara mengatakan, persoalan ini akan menjadi pembahasan khusus dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepri dalam waktu dekat.

"Nanti akan dibahas dalam waktu segera, dalam rapat kerja Forkopimda dengan gubernur terkait hal-hal yang perlu ditangani saat ini," ujar Adi saat ditemui di Batam, Kamis (21/8/2025) malam.

Adi menyebutkan, rapat Forkopimda tersebut rencananya akan berlangsung pada pertengahan September mendatang.

Menanggapi kondisi di lapangan di mana sejumlah gerai mulai kosong dari stok beras, Adi menegaskan masyarakat perlu memahami bahwa Kepri bukanlah daerah penghasil pangan.

"Kita bukan sumber pangan, artinya kita tidak menanam sendiri. Datangnya pasti dari luar, ketika ada sesuatu kebijakan yang diragukan untuk keberpihakan terhadap suply tentu akan mempengaruhi kondisi-kondisi tersbeut," bebernya. 

Meski begitu, Adi mengakui pihaknya masih menunggu laporan detail terkait penyebab kelangkaan. 

Hingga kini, informasi yang masuk ke Pemprov berasal dari pemerintah pusat mengenai terhentinya produksi akibat isu beras oplosan.

"Laporan detailnya belum sampai ke kami. Laporan berasnya ini dari pusat, ya, terkait dengan beras oplosan," tutup Adi. 

Kata Bupati Karimun

Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah sebelumnya merespons soal kelangkaan beras yang terjadi di wilayahnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menyampaikan persoalan kelangkaan ini tidak hanya terjadi di Karimun, melainkan juga di Jawa dan sejumlah daerah lain.

Menurutnya, kelangkaan beras dipicu terhentinya proses penggilingan di beberapa perusahaan besar akibat isu beras oplosan. 

Meski demikian, pemerintah memastikan stok beras Bulog tetap tersedia untuk masyarakat Karimun.

"Untuk beras Sembako Program Harga Pangan (SPHP), Bulog sudah siapkan. Khusus Kabupaten Karimun kita reserve 500 ton. Di Batam masih banyak lagi," ungkapnya, Minggu (17/8/2025).

Ia menyamapaikan jika Bulog sudah menyiapkan itu.

Halaman
12

Berita Terkini