Ada yang menarik di pemotongan hewan kurban di belakang pasar ikan Jalan Ahmad Yani Laut, Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri Minggu (11/8/2019) pagi.
Awalnya tidak ada yang berbeda dengan proses pemotongan hewan kurban pada umumnya.
Sebelum hewan kurban ditempatkan pada posisi telentang untuk disembelih, sapi diberi kain putih yang diletakkan di tanduk sapi.
Sebelum disembelih, sapi pun terlihat disiram dengan air, diberi tepung tawar.
Hal yang menarik, sapi itu diberi cermin, sisir dan minyak wangi.
Pemberian air dan tepung tawar ini dilakukan di hampir seluruh tubuh sapi.
Setelah itu barulah sapi itu dikurbankan.
Proses ini pun sarat akan nilai.
Pemberian kain putih diibaratkan sebagai penutup kepala atau sorban penanda dia naik haji.
Sementara penggunaan cermin dan sisir merupakan pertanda bersih diri.
Hewan kurban inilah yang menjadi kendaraan bagi umat muslim yang melaksanakan kurban saat di akhirat nanti.
Ada 12 ekor sapi yang disembelih pada kurban Idul Adha 1440 Hijriah.
"Ibarat siap mandi, ya sisir dan pakai wangi," ujar Yan, seorang panitia kurban Masjid Nurul Ihsan Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan.
Panitia kurban Masjid Nurul Ihsan lainnya, Asmirwan mengatakan tradisi ini masih dipegang teguh saat Hari Raya Idul Adha setiap tahunnya.
"Inilah tradisi yang masih dipegang teguh," ujar tokoh masyarakat Anambas itu.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)