Ini belum lagi kondisi wilayah yang tersebut yang rendah.
Hingga saat ini belum ada langkah dari dinas terkait untuk memperbaiki saluran air tersebut.
Pengguna jalan di lokasi itu pun menjadi korbannya.
"Sudah lama itu, asal turun hujan, pasti banjir di sana," ucap seorang warga RT06 RW 03 Desa Bintan Buyu, Yakobus, Rabu (8/7/2020).
Pria yang 15 tahun tinggal di sekitar lokasi tersebut mengakui, ketinggian air biasanya mencapai lutut orang dewasa.
Kendaraan bermotor yang melintas di sana pun, tidak jarang mogok karena tak sanggup melewati genangan air.
"Bukan hanya pengendara motor saja. Lahan di belakang rumah saya pun kena dampaknya. Seperti rawa kalau sudah banjir," ungkapnya.
Akibatnya, tanaman yang ia tanam di lahan belakang rumahnya itu selalu busuk.
Yakobus berharap, dinas terkait segera menangani banjir tersebut. Salah satunya dengan cara memperbaiki parit diarea jalan, sehingga ketika hujan turun lokasi itu tidak lagi menjadi langganan banjir dan lahannya bisa ditanami tanaman.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)