TRIBUNBATAM.id, BULUKUMBA - Kisah hidup Nunang (67) yang bertahan hidup dari bantuan tetangga menambah daftar warga super miskin di Indonesia.
Hidup berdua dengan sepupunya bernama Akbar (30), keduanya mengalami lumpuh.
Dua penyandang disabilitas ini hidup dalam gubuk kecil di Dusun Cibollo, Desa Kindang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Perempuan asal Sinjai itu sudah 15 tahun tinggal di rumah kayu sempit berukuran 3x4 meter, yang dibuatkan warga secara gotong royong.
• Siapa Sebenarnya Tom Liwafa? Aksinya Bagi-bagi Uang Jutaan ke Orang Miskin Pakai Porsche Viral
• Menteri Termiskin Era Soeharto, Tak Mampu Bayar Listrik Hingga Atap Rumah Bocor, Kisah Viral
• Ancaman Kelaparan! Penduduk Miskin Indonesia Tambah Menjadi 26,42 Juta Orang
Kini tangga untuk naik ke rumah itu sudah keropos.
Di ruang tamu tak ada kursi, hanya ada tumpukan piring dan air yang berjejer di ember hitam.
Jika ingin mencuci pakaian dilakukan di dapur menggunakan air hujan.
Jika kemarau mereka harus jalan kaki ke mata air.
Kondisi Akbar sama dengan Nunang, keduanya lumpuh.
Nunang mengaku lahir secara normal.
• Berdalih Sangat Miskin Ibu Kandung Jual Bayi Rp 3 Juta, Uangnya Beli Ponsel untuk Anak Sulung
• PROFIL dr Afdhalun, Anak Pulau yang Kini Jabat Direktur RSBP Batam, Orangtua Saya Dulu Miskin
• Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Meningkat, Bertambah 1,63 Juta Orang
"Saya lahir normal tapi pernah sakit parah, tiba-tiba kepala lembek.
Akhirnya tangan dan kaki cacat.
Kejadian itu terjadi 5 tahun lalu," kata Nunang, saat ditemui Kompas.com, baru-baru ini.
Nunang sangat beruntung memiliki tetangga yang baik hati.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, warga sekitar secara sukarela mengirimkan sembako.
"Yang sering memberikan bantuan sembako Pak Dusun Karaeng Adang , tetangga Soda dan Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang atau KP2K.
Syukur masih ada yang peduli," kata Nunang.
Ia mengatakan jika kehabisan lauk dan tidak ada uang, mereka terpaksa makan nasi dicampur garam.
• Timor Leste Dulu Ngotot Pisah Dari Indonesia, Kini Menyesal Karena Jadi Negara Termiskin di Dunia
• Hasil Studi Terkait Covid-19 di Inggris, Keluarga Miskin Alami Krisis, Orang Kaya Sebaliknya
Wakil Ketua Umum Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang (KP2K) Adhi sangat prihatin atas kondisi yang dialami Nunang.
"Akhirnya teman-teman KP2K berinisiatif membuka donasi.
Hasil donasi itulah dibelikan sembako untuk beliau," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kaur Umum Desa Kindang Nur Beti (29) mengatakan Nunang memang hidup dari bantuan tetangga.
"Tidak pernah ada bantuan dari pemerintah setempat apalagi BLT-DD," kata Beti.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, Syarifuddin mengatakan, baru mengetahui informasi kalau ada warga begitu.
"Baru tahu saya.
Nanti saya tindak lanjuti," jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nestapa Penyandang Disabilitas yang Tak Terima Bantuan Pemerintah, Hidup dari Belas Kasih Tetangga