Dalam bahasa latin sapi artinya vacca.
Sejak saat itu vaksin dikenal sebagai suspensi berisi mikroorganisme yang telah dilemahkan.
Berfungsi untuk meningkatkan kekebalan pada tubuh dan mencegah tubuh terinfeksi dari penyakit berbahaya.
Selama abad ke-19, program vaksinasi banyak dilakukan di semua negara, bahkan menjadi kegiatan wajib.
Pada tahun 1967 WHO mulai memvaksinasi seluruh populasi di setiap wabah cacar yang dilaporkan.
Penyakit ini kemudian tidak lagi endemik di semua negara di dunia.
Dalam perkembangannya, vaksin cacar juga mengalami peningkatan.
Di Amerika Serikat vaksin cacar diproduksi menggunakan teknik dasar kultur sel yang bisa dibuat dengan cepat dan jumlah yang cukup.
Perkembangan vaksin
Perkembangan vaksin terus terjadi.
Setelah vaksin cacar air, kemudian ditemukan vaksin untuk mengangkat penyakit rabies.
Pada 1954 seorang ilmuwan asal Amerika Serikat mengembangkan vaksin polio.
Di mana penyakit polio menjadi penyakit yang menakutkan di negara industri.
Polio dapat menyebabkan lumpuh dalam tubuh.
Sejak saat itu, vaksin berkembang dan menjadi salah satu pilar dalam mencegah penyakit menular.
Berawal dari ditemukannya vaksin, kemudian muncul imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi dan anak-anak. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Cacar, Vaksin Pertama yang Berhasil".