Pria yang akrab disapa Aan itu menyebutkan pada tahun-tahun sebelumnya jumlah hewan sapi yang dikurbankan di Masjid Agung Kabupaten Karimun sekitar lima atau enam ekor.
Meski perolehan hewan kurban di Masjid Agung sedikit, menurut Aan kesadaran orang untuk berkurban sebenarnya naik.
Para jemaah yang biasa berkurban di Masjid Agung saat ini memilih berkurban di instansi tempat mereka bekerja, masjid sekitar tempat tinggal ataupun wilayah permukimannya masing-masing.
Oleh karena itu Aan merasa Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi umat muslim untuk berkurban.
"Sepertinya meningkat. Mereka baru tau, o ternyata bisa berkurban di tempat kerja atau di perumahan. Jadi mereka kumpul-kumpul (untuk kurban) di sana," jelasnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)