Hal pertama yang EB lakukan setelah mengetahui sang adik terkonfirmasi positif Covid-19 adalah segera mengisolasi diri agar tidak menularkan ke orang di sekitar, termasuk rekan-rekannya di Givo Studio.
"Saya merasa sehat-sehat aja tuh, sampai sekarang sama sekali nggak ada gejala," ujar EB.
Meski demikian, sebagai tindakan pencegahan, Givo Studio telah menutup kegiatan operasionalnya segera setelah salah satu membernya positif Covid-19.
Selain itu, terhadap 23 anggota member lainnya, juga telah dilakukan rapid test dengan hasil semuanya non-reaktif.
Rina menghelas napas lega, namun di sisi lain, ia masih cemas.
Dirinya menyayangkan, stigma masyarakat yang tajam menilai pasien Covid-19, membuat sebagian usaha atau instansi memperoleh tanggapan miring yang merugikan.
"Alhamdulillah, sudah di-rapid test semua member dan hasilnya non-reaktif. Tapi terkadang masih ada saja yang nyinyir di medsos. Padahal kita juga sudah tutup operasi untuk sementara waktu," keluh Rina.
Hal serupa juga pernah dirasakan oleh salah satu hotel di kawasan Baloi yang kehilangan beberapa tamu longstay akibat stigma buruk yang melekat setelah salah seorang waitres tempat hiburan malamnya terkonfirmasi positif Covid-19.
Rina berharap, masyarakat tidak memberi stigma buruk kepada pengidap Covid-19, bahkan sampai menggiring opini negatif hingga usaha orang lain mengalami kejatuhan. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)