TRIBUNBATAM.id |PAPUA - Kawasan Intan Jaya Papua memanas, beberapa orang menjadi korban yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Dalam hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyindir Bupati Intan Jaya.
Mahfud meminta Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dapat mengendalikan langsung wilayahnya.
Hal itu sehubungan dengan sempat meningkatnya intensitas ketegangan yang terjadi di Kabupaten Intan, Papua, belakangan ini.
• Kabar Bahagia, Jokowi Keluarkan Perpres Terbaru, Gaji Pegawai PPPK Kini Seteara dengan PNS
• UPDATE Kasus Covid-19 Kepri, Saat Ini Sudah 2.284 Warga Kepri Terpapar Corona
• Cegah Penularan Covid-19, Kawasan Industri Kabil Batam Disemprot Disinfektan
"Bupati supaya mengendalikan Intan Jaya itu, secara langsung. Jangan dikendalikan dari luar. Kabarnya beliaunya sendiri kan tidak di sana (Intan Jaya)," ujar Mahfud dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).
Ia meminta Natalis Tabuni tetap berada di Intan Jaya untuk mengkondusifkan wilayahnya langsung.
Terlepas dari itu, Mahfud memastikan situasi Intan Jaya saat ini sudah mulai aman dan terkendali.
"Di Intan Jaya, situasi aman, terkendali seperti biasa. Aparat keamanan sudah berjalan seperti biasa," kata dia.
Menurutnya, ketegangan yang terjadi di Intan Jaya sengaja diciptakan kelompok kriminal bersenjata untuk menyambut sidang PBB.
"Alhamdulillah sampai saat ini sejak peristiwa yang nampaknya sengaja dirancang oleh kelompok kriminal separatis bersenjata itu dirancang untuk menyongsong sidang PBB," kata dia.
Pada Senin (14/9/2020), diberitakan dua pengemudi ojek di pangkalan Kabupaten Intan Jaya tewas.
Korban pertama adalah Laode Anas (34) yang dibunuh saat pulang ke Supaga sepulang dari mengantar penumpang di Kampung Titigi, sekitar pukul 11.15 WIT.
Beberapa menit kemudian, Fatur Rahman (23) juga ditewas di lokasi yang sama sepulang dari Kampung Titigi. Korban kedua itu tewas setelah ditembak dari ketinggian.
Selang beberapa hari kemudian, Badawi tukang ojek yang tewas dibacok oleh orang tak dikenal pada Kamis (17/9/2020).
Ia meninggal di belakang SD YPPK Santo Mikael, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.