Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Gitaris rock, Eddie Van Halen meninggal dunia di Santa Monica, California, Selasa (6/10/2020) pagi.
Dia berpulang dalam usia 65 tahun setelah berjuang melawan penyakit kanker tenggorokan.
Penyakit ini mulai diidapnya selama lebih dari 5 tahun.
Sedang sumber lain mengatakan jika Eddie menderita penyakit ini selama 10 tahun.
Lantas, apa itu kanker tenggorokan? Mengapa bisa menyerang dalam waktu yang sangat lama?
Sekilas kanker tenggorokan
Melansir Healthline, kanker tenggorokan mengacu pada kanker kotak suara, pita suara, dan bagian lain dari tenggorokan, seperti amandel dan orofaring.
Kanker tenggorokan relatif jarang terjadi dibandingkan dengan kanker lainnya.
Berdasarkan data dari National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat: Sekitar 1,2 persen orang dewasa di AS didiagnosis dengan rongga mulut dan kanker faring dalam hidup mereka.
Sekitar 0,3 persen orang dewasa di AS dengan kanker laring dalam hidup mereka.
Kanker tenggorokan cukup sulit dideteksi pada tahap awal.
Gejala kanker tenggorokan
Tanda dan gejala umum kanker tenggorokan meliputi:
- Perubahan suara
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Penurunan berat badan
- Sakit tenggorokan
- Kebutuhan konstan untuk membersihkan tenggorokan (berdeham, mengeluarkan dahak)
- Batuk terus-menerus (bisa disertai batuk darah)
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Mengi (suara bernada tinggi saat bernapas)
- Sakit telinga
- Suara serak
Jika salah satu gejala di atas muncul, dan tidak kunjung membaik dalam dua-tiga minggu, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan.
• Bocah 5 Tahun di Batam Idap Kanker Lidah, Apa Saja Penyebab dan Gejalanya?
Penyebab kanker tenggorokan
Laki-laki diketahui lebih mungkin mengidap kanker tenggorokan dibanding perempuan.
Sementara itu, sejumlah gaya hidup disebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker tenggorokan, termasuk:
- Merokok
- Konsumsi alkohol yang berlebihan
- Asupan nutrisi buruk
- Paparan abses
- Kebersihan gigi yang buruk
- sindrom genetik
Kanker tenggorokan juga dikaitkan dengan jenis infeksi human papillomavirus (HPV) tertentu.
HPV adalah virus yang ditularkan secara seksual.
Menurut Pusat Perawatan Kanker Amerika, infeksi HPV adalah faktor risiko untuk kanker orofaring tertentu.
Kanker tenggorokan juga telah dikaitkan dengan jenis kanker lainnya.
Faktanya, beberapa orang yang didiagnosis dengan kanker tenggorokan didiagnosis menderita kanker esofagus, paru-paru, atau kandung kemih pada saat bersamaan.
Hal ini mungkin terjadi, karena kanker jenis tersebut memiliki beberapa faktor risiko yang sama.
• Termasuk Jenis Kanker Ganas, Kenali Gejala dan Diagnosis Kanker Otak Glioblastoma
Stadium 0-4
Kanker tenggorokan terdiri dari stadium 0-4.
Tiap stadium menunjukkan kondisi yang berbeda-beda.
- Stadium 0: Tumor hanya berada di lapisan atas sel dari bagian tenggorokan yang terkena.
- Stadium 1: Tumor kurang dari 2 cm dan terbatas pada bagian tenggorokan tempat tumor dimulai.
- Stadium 2: Tumor berukuran antara 2 dan 4 cm, atau mungkin telah tumbuh di area terdekat.
- Stadium 3: Tumor lebih besar dari 4 cm, atau telah tumbuh ke struktur lain di tenggorokan, atau telah menyebar ke satu kelenjar getah bening.
- Stadium 4: Tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ jauh
• Bagaimana Proses Munculnya Sel Kanker? Pahami Penyebab, Jenis, dan Gejalanya
• Mengenal Jenis dan Gejala Leukemia, Kanker Darah yang Rentan Serang Anak-anak
Perawatan kanker tenggorokan
Pengobatan kanker tenggorokan bergantung pada berbagai faktor.
Keadaan kesehatan pasien secara keseluruhan, dan stadium kanker tenggorokan akan membantu dokter membuat rencana perawatan.
Beberapa metode pengobatan kanker tenggorokan:
- Operasi pembedahan
- Kemoterapi
- Radiasi
Jika didiagnosis sejak dini, penderita kanker tenggorokan memiliki kesempatan hidup yang lebih tinggi.
Namun, kanker tenggorokan mungkin tidak dapat disembuhkan setelah sel-sel ganas menyebar ke bagian tubuh di luar leher dan kepala.
Meski demikian, mereka yang mendapat diagnosis pada tahap itu dapat melanjutkan pengobatan untuk memperpanjang hidup mereka, dan memperlambat perkembangan penyakit.
• Sederet Manfaat Buah Sirsak bagi Kesehatan, Bisa Cegah Risiko Kanker
Mencegah kanker tenggorokan
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker tenggorokan, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit itu, yaitu:
- Berhenti merokok.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Laki-laki tidak boleh mengonsumsi lebih dari dua minuman beralkohol per hari, dan wanita tidak boleh mengonsumsi lebih dari satu minuman beralkohol per hari.
- Pertahankan gaya hidup sehat.
- Makan banyak buah, sayuran, dan daging tanpa lemak.
- Kurangi asupan lemak dan natrium.
- Menurunkan berat badan berlebih.
- Lakukan aktivitas fisik setidaknya 2,5 jam seminggu.
- Kurangi risiko HPV.
Virus ini telah dikaitkan dengan kanker tenggorokan.
Untuk melindungi diri sendiri, praktikkan seks aman.
Pertimbangkan juga tentang manfaat vaksin HPV.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Kanker Tenggorokan, Penyebab Kematian Gitaris Eddie Van Halen".