TRIBUNBATAM.ID - Unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja ternyata tak hanya dilakukan kalangan buruh, mahasiswa dan umum.
Pelajar berusia belasan diketahui ikut-ikutan turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa.
• Massa Berpakaian Hitam! Perusuh di Demo Tolak UU Cipta Kerja Bandung, Palembang Denpasar dan Jakarta
• Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dosen Ini Janji Beri Nilai A kepada Mahasiswa Ikut Unjuk Rasa
Hal ini diketahui setelah tertangkapnya sejumlah pelajar di Bandung, saat demo tolak Uu Cipta Kerja berakhir ricuh.
Sementara itu, di tempat terpisah, tepatnya di Polrestabes Bandung, sejumlah orang yang mengaku sebagai orangtua para pendemo yang diamankan berkumpul.
Mereka datang untuk meminta anaknya dikembalikan.
Awalnya sekitar 209 pedemo yang diamankan polisi dikumpulkan di halaman Mapolrestabes Bandung untuk dilakukan rapid test.
• Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jogja Ricuh, Satu Resto Dibakar Massa
• Demo Tolak UU Cipta Kerja Rusuh, Kapolda Terobos Lemparan Batu
Dari ratusan pendemo ini diketahui 13 pedemo reaktif, yang nantinya akan dikirim ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk dilanjutkan tes swab.
Usai rapid test, aparat kepolisian menggiring ratusan pedemo untuk menaiki dua truk yang telah disediakan.
Rencananya mereka akan dibawa ke Mako Sat Sabhara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• DINKES Batam Terjunkan Personel Kawal Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law) di Batam
• Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Kepri Berakhir Ricuh, Mahasiswa & Wartawan Terluka
Sementara itu, sejak pagi para orangtua ini sudah terlihat di luar pagar Mapolrestabes Bandung.
Mereka terlihat mencari anak-anaknya yang saat itu masih duduk berbaris di halaman Polres.
Namun sesaat sebelum kendaraan truk hendak melaju, para orangtua ini datang dan berkumpul tepat di depan gerbang.
Mereka terlihat berdebat dengan petugas jaga.
• Kala Krisdayanti Panen Hujatan Bicara tentang UU Cipta Kerja, Netizen: Tahu Apa Lu
• Akses Menuju Gedung DPR Ditutup, Antisipasi Massa Tolak UU Cipta Kerja
Lantaran para orangtua ini cukup banyak, petugas menutup portal mencegah mereka masuk berkerumun.
"Anak saya umur 15 tahun pak, masih SMP, kapan mau dikembalikan?" kata seorang ibu dengan nada tinggi, Kamis (8/10/2020).