Dengan adanya penambahan ini maka jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Karimun yang meninggal dunia menjadi 10 orang.
"Dia lahir di Meral. Tinggal di Karimun. KTP-nya Batam. Dia indekos sendiri (di Karimun). Keluarganya banyak di Singapura.
Ada yang saya tanya ternyata bukan keluarganya, tapi hanya kenal," jelas kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Pandemi Corona Masih Panjang Indonesia Resmi Resesi, Ini Dampak yang Akan Dirasakan Masyarakat
Baca juga: KEPRI BERDUKA, Setelah Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, Corona Renggut Nyawa Kepala KSOP Batam
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun mengatakan untuk klaster penyebaran Covid-19 ini tidak diketahui, atau sudah termasuk sebaran transmisi lokal.
Bahkan Rachmadi menyebutkan saat ini di Kabupaten Karimun telah ditemukan sekitar 40 lebih pasien yang tidak diketahui klaster penyebarannya.
Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat harus lebih waspada.
"Ada 41 apa 42 gitu. Ini masyarakat harus lebih hati-hati lagi. Di laporan kami itu ada klaster impor, kontak erat sama transmisi lokal," ungkap Rachmadi.
Selain kasus meninggal dunia, Gugus Tugas Percepatan juga mengumumkan hasil pemeriksaan swab.
Hasilnya kasus terkonfirmasi positif bertambah 13 kasus. Sedangkan selesai isolasi atau sembuh bertambah 15 orang.
Untuk saat ini jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Kabupaten Karimun menjadi 195 kasus. Rinciannya 88 pasien masih diisolasi, 97 selesai isolasi atau sembuh dan 10 meninggal dunia.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)