Ramai Tudingan Perlakuan Beda dengan Habib Rizieq Shihab, Gibran Rakabuming Raka: Saya Siap Dihukum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo saat wawancara eksklusif dengan Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/8/2017).(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

TRIBUNBATAM.id - Anak Presiden Joko Widodo ( Jokowi), Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi perbincangan publik.

Bahkan Gibran Rakabuming Raka  hari ini Rabu (18/11/2020) sempat trending di Twitter.

Hal ini rupanya bermula dari nanyak kritikan yang tertulis mengomentari adanya penumpukan massa saat Gibran mendaftar Calon Wali Kota Solo, di kantor KPU Solo pada Jumat (4/9/2020) lalu.

Seperti akun Fitri Saesarianti @saesarianti yang menulis : Gibran ya, ketidakadilan yang terpampang nyata di depan mata, yang membuktikan bahwa petinggi beserta keturunannya adalah penguasa, haruskah diam saja? Sebentar lagi pengalihan isu, haruskah tutup mata? this is not fair, open your eyes.

Gibran akhirnya memberikan komentar setelah namanya dicatut sejumlah netizen di media sosial.

Ia menyatakan siap ditegur dan mendapat hukuman, bila memang kampanyenya yang menghadirkan massa dianggap salah.

Menanggapi kritik yang ada tersebut, Gibran berdalih, massa yang mengantarnya ketika itu sudah sesuai aturan.

"Sudah di bawah 50 orang," papar dia.

Baca juga: FPI Sentil Kerumunan Massa Gibran & Rakor Menteri: Hukum Berlaku untuk Habib Rizieq dan Pendukungnya

Gibran juga menyatakan siap untuk ditegur bila memang ada hal yang dianggap salah pada dirinya.

Dia mengatakan, dalam kegiatannya selalu didampingi oleh Bawaslu Solo.

"Kalau ada sesuatu yang salah monggo langsung ditegur. Saya siap ditegur dan mendapatkan hukuman," kata Gibran.

Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah kesehatan masyarakat dan jangan sampai ada klaster Pilkada. 

Tebang Pilih

Kerumunan massa Front Pembela Islam (FPI) saat menyambut kepulangan Rizieq Shihab dan pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan, beberapa waktu lalu, menimbulkan polemik.

Peristiwa itu, sampai-sampai membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dicopot.

Halaman
12

Berita Terkini