Demikian juga makanan sehat terkadang ada rasa yang tak sesuai di lidah.
Bacaan kitab Wahyu berkisah secara simbolis “pemamahan” gulungan kitab yang mesti diserap.
Nutrisi kerohanian ini penting. Meski saat mencerna bacaan Kitab Suci ada hal-hal yang gampang diserap tapi ada juga yang sukar dipahami.
Ada juga perikopa Kitab Suci yang nada bahasanya terdengar indah,
tapi ada juga kritik profetis yang tajam menusuk.
Contohnya Injil Lukas hari ini. Yesus kali tampil beda, ia marah.
Yesus mengusir para pedagang karena menjadikan Bait Allah sebagai sarang penyamun.
Yesus marah karena RumahNya bukan lagi menjadi tempat pertemuan untuk merasakan kehadiran Allah.
Doa:
Ya Allah, aku bersyukur atas firmanMu yang tertuang dalam Kitab Suci.
Bimbinglah aku dengan Roh KudusMu untuk bisa menyelami dan meresapi SabdaMu. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)