Pihaknya telah memerintahkan bidang perdagangan untuk membuat surat ke para pedagang agar dapat mempersiapkan barang-barang pokok yang lebih dari biasanya.
Tujuannya untuk menjaga ketersediaan barang, sehingga tidak langka saat cuaca buruk terjadi di Anambas.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok aman hingga akhir tahun," sebutnya, Rabu (21/10/2020).
Usman mengungkapkan, berbagai persiapan telah dilakukan untuk mengantisipasi masuknya musim utara.
Mulai dari memantau kondisi barang di pasar, hingga rapat internal di dinas tentang persiapan masuknya musim utara.
Ia juga mengingatkan kepada para pedagang besar dan pedagang kecil untuk mengecek tanggal kedaluwarsa pada setiap kemasan makanan.
Apabila mendapati makanan atau kemasan sudah melewati batas kedaluwarsa, pedagang tidak boleh menjual kepada konsumen.
Sedangkan, para konsumen diminta jeli dalam melihat tanggal kedaluwarsa setiap barang yang dibeli.
"Barang kedaluwarsa juga menjadi perhatian kami. Pedagang wajib memeriksa barang dagangannya yang sudah kedaluwarsa," sebutnya.
Aktivitas Warga Saat Musim Angin Utara
Memasuki musim angin utara, warga di Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas berbenah.
Musim yang biasa terjadi pada penghujung tahun ini mulai dirasakan warga yang ditandai dengan kondisi laut yang kurang kondusif.
"Hujan sejak kemarin sampai pagi tadi. Lihat sendiri lah kondisi air laut, keruh. Tidak jernih berwarna biru, tanda ombak di laut mulai kuat," ujar seorang warga, Suman.
Ia mengatakan, kondisi cuaca laut yang ekstrim ini diantisipasi warga dengan memperbaiki rumahnya yang berada di dekat laut.
Warga memperbaiki fondasi rumah termasuk atap rumah saat kondisi cuaca masih kondusif, sebelum musim angin utara masuk.
"Tiang-tiang kayu sudah diganti, kalau sudah dianggap tidak kuat lagi.