Fakta-fakta Penyerangan TNI di Nduga, 3 Prajurit Tertembak Masih Mampu Membalas, KKB Papua Kabur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi -Kontak tembak kembali terjadi antara TNI dan KKB Papua. 30 Menit TNI dan KKB Papua terlibat kontak senjata, 3 tentara kena tembak

TRIBUNBATAM.id, PAPUA- Kontak senjata kembali terjadi antara prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan kelompok KKB Papua Distrik Nduga, Papua.

Kontak senjata tersebut terjadi pada Kamis (26/11/2020).

Suara tembakan berbalas-balasan terdengar di tengah kawasan sebentar menghilang lalu muncul lagi, sekitar pukul15.15 WIT atau jelang sore.

Kontak senjata antara prajurit TNI dan KKB Papua berlangsung hampir setengah jam atau 30 menit. 

Dalam persitiwa tersebut, 3 tentara terkena tembakan.

TNI menduga, kelompok penyerang merupakan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Saat Patroli di Kampung Kendibam

Suriastawa mengatakan, penyerangan tersebut terjadi di Kampung Kendibam.

Saat itu para prajurit tengah menjalani patroli rutin di kampung tersebut.

“Kontak senjata pada hari ini terjadi sekitar pukul 15.15 WIT di sekitar Kampung Kendibam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam.

2. kontak Senjata 30 Menit

Kontak senjata terjadi sekitar 30 menit. Petugas keamanan membalas serangan KKB dan segera melakukan pengejaran.

Pasukan yang diserang, menurut Suriastawa, merupakan gabungan dari Yonif R700/WYC.

Anggota KKB Papua (tribunnews)

"Kontak senjata terjadi lebih kurang selama 30 menit. Sampai dengan sore hari, TNI masih tetap melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," ujar Suriastawa.

3. Prajurit TNI Terluka

Dalam penyerangan itu, sebanyak tiga anggota TNI terluka.

Mereka adalah Serda Abriadi yang mengalami luka tembak di paha, Kopda Subair Purnomo luka tembak di pergelangan tangan kanan dan paha kanan, serta Prada Fajar Rosadi luka tembak di leher sebelah kanan.

Saat ini ketiga prajurit tersebut telah dievakuasi ke Timika untuk menjalani perawatan.

Sementara itu, Suriastawa menjelaskan, TNI juga berhasil memukul mundur KKB.

Berdasarkan informasi dari prajurit TNI yang terlibat langsung dalam kontak senjata dan bukti-bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian, kemungkinan ada anggota KKB yang tertembak dan luka parah.

Namun, seperti biasa, mereka dilarikan dan disembunyikan oleh rekan mereka.

4. Diduga KKB Egianus Kogoya

Suriastawa menjelaskan, pelaku penyerangan itu diduga dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Kelompok tersebut dilaporkan masih melakukan gangguan keamanan kepada warga.

Usai insiden itu, TNI menegaskan akan menjamin keamanan warga.

Ilsutrasi anggota KKB Papua (ist)

“TNI tidak akan pernah lelah untuk mengamankan wilayah Papua dari gangguan kelompok pengacau seperti KKB ini, dan terus akan melakukan pengejaran kepada mereka agar Papua bisa damai dan aman, terutama menjelang bulan damai dan kasih dalam rangka menyambut perayaan Natal 2020,” pungkas Suriastawa.

Peran Egianus Kagoya

Nama Egianus Kogoya, pimpinan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, kembali disebut-sebut terkait dengan aksi penembakan.

Meski bukan kelompoknya langsung, 5 anggota KKB yang terlibat kontak senjata dengan TNI-Polri di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/08/2019), disebut akan bergabung dengan Egianus.

Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto mengungkapkan, Egianus dan kelompoknya masuk ke Wamena sejak 16 Agustus 2019 setelah melakukan penghadangan terhadap 12 pasukan TNI di sekitar Danau Habema yang menewaskan Pratu Sirwandi.

"Setelah aksi mereka pada 16 Agustus 2019, mereka masuk Wamena," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Sabtu (24/08/2019).

Namun, Candra memastikan Egianus tidak pernah masuk wilayah kota dan terus memantau keadaan dari pinggiran kampung di sekitar Wamena.

Menyusup ke aksi protes mahasiswa Direncanakan, Egianus ingin memanfaatkan maraknya aksi protes terkait dugaan tindakan rasisme yang diterima mahasiswa Papua, yang muncul di beberapa daerah di Papua dan Papua Barat.

Egianus diyakini akan menyusup bila aksi serupa muncul di Jayawijaya. Namun, karena rencananya terbaca aparat keamanan, TNI-Polri berhasil mengeliminasi aksi protes tersebut sehingga hingga kini tidak ada aksi turun ke jalan di Wamena.

Candra memastikan Egianus masuk Wamena dengan sebagian besar pengikutnya, dan mereka membawa persenjataan lengkap.

"Pengikuti Egianus banyak, sekitar 30 orang dan kemarin ikut semua ke Wamena dan (sekarang) hanya ditinggal sekitar 10 orang di Habema. Mereka membawa senjata lengkap. Yang menghadang pasukan kami saja pakai Minimi dan Mauser," tuturnya.

Keluar Wamena setelah baku tembak dengan TNI-Polri

Setelah terjadi kontak senjata di Pasar Jibama yang menewaskan seorang anggota KKB, Egianus dipastikan telah keluar dari Wamena. Menurut Candra, Egianus dan sebagian besar pengikutnya telah bergerak dengan berjalan kaki menuju Distrik Mbua.

"Setelah kejadian kemarin itu Egianus sempat masuk Wamena. Kemudian dia termonitor ke arah Mbua lagi. Jadi di sini (ada) anak buahnya dan sempalan Kodap di Wamena," katanya.

Kodap adalah istilah yang digunakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk menandakan kawasan militer kelompok tertentu. Kepanjangannya adalah Komando Daerah Papua.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul TNI Diserang KKB di Nduga, 3 Prajurit Terluka, Diduga Kelompok Egianus Kogoya

Berita Terkini