Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Rekonstruksi kasus penembakan 6 laskar FPI menjadi sorotan.
Seperti diketahui, kepolisian baru saja menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang menewaskan enam dari 10 laskar FPI.
Reskonstruksi digelar di tempat tempat kejadian perkara (TKP), yakni di sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (14/12/2020) dini hari.
Dalam rekonstruksi satu persatu adegan kasus penembakan diulang kembali berdasarkan dari keterangan saksi serta barang bukti yang ada.
Ada 58 adegan yang diperagakan oleh Polri dalam rekonstruksi yang diklaim polisi ada baku tembak antara anggota FPI dan petugas.
Dari 58 adegan tersebut, ada adegan yang disorot oleh sejumlah pihak.
Yakni adegan saat empat laskar FPI sempat diamankan dalam kondisi hidup dan sempat mencoba merebut senjata aparat.
Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan keheranannya bahwa 4 anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) -yang dalam keterangan polisi sendiri, baru saja melakukan aksi baku tembak dengan polisi, lalu dibekuk- saat dinaikkah di mobil sama sekali tidak diborgol.
"Ini sangat aneh, Rizieq (Habib Rizieq Shihab) sendiri saat dibawa ke sel tahanan di Polda Metro Jaya tangannya diborgol aparat. Kenapa keempat anggota FPI yang baru selesai baku tembak dengan polisi itu tangannya tidak diborgol saat dimasukkan ke mobil polisi?," ungkap Neta.
Sejumlah pihak, termasuk IPW memang menyoroti keanehan yang muncul saat rekonstruksi peristiwa penembakan 6 anggota FPI.
Diketahui ada enam laskar FPI yang tewas dalam baku tembak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu.
Sejumlah pihak, mulai dari FPI, Indonesia Police Watch (IPW), hingga Polri sendiri buka suara soal adegan empat laskar FPI mencoba merebut senjata aparat.
Polri: Memang Tidak Diborgol
Pihak kepolisian telah memberikan penjelasan mengenai adegan empat anggota FPI yang mencoba merebut senjata milik aparat.