Berdasarkan penjelasan pihak kepolisian, keempat laskar yang diamankan memang tidak dalam kondisi diborgol.
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, dari total enam laskar yang tewas, empat di antaranya memang sempat dibekuk dalam kondisi hidup.
Dibawa dalam satu mobil, keempat laskar itu rencananya akan dibawa ke Polda Metro Jaya.
Namun karena mencoba merebut senjata aparat, akhirnya direspons dengan tindakan tegas dan terukur oleh personel polisi.
Terkait tindakan pemborgolan, aparat kala itu memang tidak disiapkan untuk menangkap.
Kendati demikian, personel polisi memang dilatih siap bereaksi terhadap serangan.
"Memang dia tidak diborgol, karena memang tim yang mengikuti ini bukan tim untuk menangkap, tim surveillance untuk mengamati," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Senin (14/12/2020).
"Mereka tidak dipersiapkan untuk menangkap."
"Tetapi apabila menerima serangan mereka siap," sambungnya.
Berdasarkan penjelasan Brigjen Andi, keempat laskar itu berbagi peran dalam upaya merebut senjata aparat.
"Dua tersangka atau dua pelaku itu yang satu mencoba mencekik anggota dari belakang," terang Brigjen Andi.
"Dan yang di samping mencoba merebut (senjata)."
"Terus dalam kondisi begitu kan enggak mungkin lagi kan pakai omongan-omongan kan," jelasnya.
Kondisi keempat laskar FPI itu diketahui tiga orang ada di belakang, sedangkan satu orang duduk di tengah.
IPW: Tidak Masuk Akal