TRIBUNBATAM.id - Tragedi Berdarah Penembakan 6 Laskar FPI, Dirut Jasa Marga: CCTV KM50 Berfungsi, tapi!
CCTV atau Closed Circuit Television yang berfungsi sebagai kamera perekam di Kilometer 50 (KM50) Tol Cikampek, tempat insiden penembakan 6 laskar FPI oleh polisi ternyata berfungsi.
Hanya saja CCTV yang ada di lokasi terdapat kendala dalam pengiriman gambar.
Pernyataan itu disampaikan langsung Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Surbakti Sykur.
"Mengenai CCTV yang dibilang rusak itu semua enggak benar," kata Subakti Syukur di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar Rizieq Shihab Beda Sama Kronologi FPI, Polisi: Dari Saksi & Bukti
Baca juga: Aiman Kompas TV: Penembakan Anggota FPI Versi Polisi vs Versi FPI & Temuan Lapangan Malam Ini
"Yang kemarin kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya, tapi pengiriman datanya terganggu.
Hanya 23 CCTV, dari KM49 sampai KM72.
Selain itu masih ada," jelasnya.
Karena terdapat gangguan tersebut, maka pengiriman data gambar di TKP penembakan anggota FPI tersebut tidak terjadi.
Sehingga tidak ada gambar yang bisa direkam dari KM49 hingga KM72.
"23 CCTV itu bukan tidak berfungsi, berfungsi ya.
Hanya pengirim datanya beberapa jam terganggu.
Karena mau perbaikan (terjadi) hujan, sehingga perlu waktu (untuk perbaikan).
Sekitar beberapa jam (setelahnya baru bisa melakukan perbaikan)."
Baca juga: Amankan Rekonstruksi Penembakan 6 Anggota FPI, Polri Kerahkan 240 Polisi
Sebelumnya, dalam keterangan tertulis, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) mengaku CCTV di KM49 sampai KM72 Tol Cikampek tidak beroperasi karena ada gangguan jaringan di KM48+600 sejak pukul 04.00 WIB, Ahad (6/12/2020).