KALEIDOSKOP 2020

5 Kecelakaan Laut Tragis Sepanjang Tahun 2020, Tewaskan Pemudik hingga Keluarga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALEIDOSKOP - Inilah 5 kecelakaan laut yang terjadi sepanjang tahun 2020. FOTO: KM Kasih 25 tenggelam

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Inilah 5 kecelakaan laut yang terjadi sepanjang tahun 2020.

Tak terasa, tahun 2020 akan segera berakhir.

Selama tahun ini, ada banyak peristiwa yang terjadi.

Selain pandemi yang hingga kini masih mengancam, rentetan kecelakaan juga mewarnai tahun 2020 yang penuh cerita.

Tak hanya kecelakaan transportasi darat, sejumlah kecelakaan transportasi laut di perairan Indonesia juga terjadi.

Tentu saja peristiwa-peristiwa itu membawa duka, terutama bagi keluarga korban.

Sebagai kilas balik, berikut Tribun Batam rangkum 5 kecelakaan laut sepanjang tahun 2020:

1. Kapal Pinisi di Labuan Bajo

Sebuah kapal Pinisi yang mengangkut rombongan wartawan dan staf Biro Pers Istana Kepresidenan tenggelam di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Tmur.

Wartawan dan staf Biro Pers tersebut tengah bertugas meliput kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. 

Kapal milik Hotel Plataran ini terbalik dan tengelam pada siang hari di tanggal 21 Januari 2020, setelah dihantam ombak besar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sejumlah penumpang dikabarkan mengalami luka ringan.

Selain itu, barang-barang kerja yang dibawa oleh penumpang mulai dari laptop, kamera, ponsel, dan dompet, banyak yang tenggelam dan tak terselamatkan.

Baca juga: Bus Rombongan Brimob Kecelakaan, Begini Nasib 33 Personel Brimob Polri yang Baru Pulang Bertugas

2. KM Selgabadan Kamar Jaya di Laut Aru

Kecelakaan transportasi air selanjutnya menimpa Kapal Motor (KM) Selgebadan Kamar Jaya yang tenggelam di perairan Pulau Trangan, Kepulauan Aru, Maluku, pada 22 Mei 2020.

Sebelum tenggelam, kapal yang mengangkut 19 penumpang yang kesemuanya merupakan pemudik ini diduga ditiup angin kencang dan dihantam gelombang tinggi.

Para penumpang kapal berangkat dari daerah Dobo dan hendak menuju kampung halaman di Desa Batugoyang, Kepulauan Aru.

Dalam kecelakaan itu, 10 orang berhasil selamat dengan berenang menuju pantai, 6 lainnya tewas, dan 3 lainnya sempat dinyatakan hilang.

Baca juga: Inilah Jadwal Kapal dari Karimun ke Batam dan Kota Lainnya saat Liburan Natal dan Tahun Baru

3. Kapal nelayan di Padang

Kecelakaan transportasi laut juga terjadi di Kota Padang, tepatnya di wilayah perairan Pulau Pisang Gadang.

Sebuah kapal nelayan yang berisikan 13 orang pemancing dan kru kapal, tenggelam pada 21 Juni 2020 malam.

Di antara semua penumpang, 10 di antaranya selamat dan ditemukan mengapung di sekitar lokasi kejadian.

Sementara, 3 yang lain dinyatakan hilang dan menjadi target pencarian Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan kota Padang.

Disebutkan, kondisi cuaca saat malam kejadian memang tengah buruk, di lautan terjadi badai dan gelombang yang tinggi.

Kondisi itu diduga menyebabkan kapal nelayan ini tenggelam.

Baca juga: Pengusaha Kapal di Lingga Dapat Teror, Rumah dan Mobil Rusak, Anak & Istri Saya Trauma

4. Dua kapal di Laut Nias

KM Harapan Ku dan KM Camar Laut tenggelam di Perairan Nias, Sumatera Utara, pada 22 Juni 2020, diduga akibat dihantam gelombang tinggi dan mati mesin.

Masing-masing kapal membawa 8 dan 6 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Dari kecelakaan tersebut, 13 orang ABK dinyatakan hilang dan ada 1 ABK yang ditemukan selamat.

Data ini berdasarkan hasil pencarian tim gabungan pada 24 Juni 2020.

Berdasarkan laporan awal yang diterima Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Nias, hanya ada 1 kapal yang belum kembali ke dermaga, namun ternyata ada 2 unit kapal lagi yang belum kembali dan diketahui tenggelam.

Semula, kedua kapal tersebut berencana untuk melaut di perairan sekitar Pulau Simuk, Kepulauan Batu, Kabupaten Nias.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2019 - 10 Nama Tokoh Paling Dicari di Google Sepanjang 2019, Tidak Ada Nama Jokowi

5. KM Kasih 25 di Perairan Rote Ndao

Kelima adalah tenggelamnya KM Kasih 25 yang tengah melakukan perjalanan dari Kupang menuju Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, pada 5 Juli 2020.

Kapal yang mengangkut 12 ABK dan 17 penumpang itu tenggelam saat baru menempuh setengah perjalanan di perairan Selat Pukuafu.

Ombak besar pada siang hari sekitar pukul 14.00 WITA yang disebut menjadi penyebab tenggelamnya kapal ini.

Diketahui terdapat 19 orang yang berhasil ditemukan selamat, 3 orang tewas, dan 7 orang hilang.

Di antara korban tersebut ada satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan 4 anaknya.

Suami berhasil selamat, dua orang anaknya ditemukan tewas, dua anak yang lain yang merupakan anak kembar dan sang istri dinyatakan hilang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaleidoskop 2020: 5 Kecelakaan Transportasi Air di Indonesia".

Baca berita terbaru lainnya di Google.

Berita Terkini