Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”
Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan:
Ada pelbagai cara manusia mengekspresikan perasaan gembiranya. Ada yang menyanyi ketika gembira. Ada yang tertawa saat berhadapan dengan hal lucu. Ada pula yang mengadakan pesta syukuran.
Dua wanita yang dikisahkan bacaan hari ini: Hana dan Maria punya cara tersendiri dalam mengungkapkan perasaanya. Mereka sama-sama menunjukkan rasa syukur.
Hana bersyukur karena Allah menjawab doanya. Samuel lahir di tengah kerinduan Hana akan seorang anak. Bersama sang putra, Hana datang ke rumah Tuhan. Ia berdoa dan bersyukur sambil menyerahkan Samuel untuk dipakai oleh Allah seumur hidupnya.
Sementara Maria setelah menerima kabar Gabriel, ia menemui Elisabeth. Perjumpaan yang mengembirakan ini membuat hatinya bergelora. Dalam sukacitanya Maria bersyukur dan memuji Allah lewat lantunan Kidung.
Belajar dari Hana dan Maria: apakah kita tahu bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan dalam hidup ini?
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Katolik Kamis 17 Desember 2020, Silsilah Yesus Kristus
Doa:
Ya Allah, Hana dan Maria telah Engkau pilih. Melalui mereka, Engkau pun menyatakan kebaikan-Mu.
Bantulah kami untuk senatiasa terbuka akan penyelenggaraan-Mu dan bisa merasakan kebaikan-Mu, terlebih dalam mempersiapkan kelahiran Yesus, Sang Juru Selamat.
Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)