SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Enam hari lagi atau tepatnya 28 Desember 2020, Singapura akan memberlakukan kebijakan Fase 3 terkait pertemuan sosial.
Pada kebijakan fase 3 setelah circuit breaker ini, Singapura akan mengizinkan orang berkumpul dengan jumlah maksimal 8 orang di depan umum, naik dari fase 2 yang jumlah maksimal hanya 5 orang.
Rencana pemberlakuan kebijakan Fase 3 atau tahap 3 ini sudah diumumkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsein Loong, Senin (14/12/2020) lalu.
Dikutip dari channelnewsasia, pertemuan sosial hingga delapan orang akan diizinkan di depan umum, naik dari hanya lima orang saat ini.
Demikian pula, rumah tangga dapat menerima hingga delapan orang pengunjung.
Baca juga: Awalnya Cuma Iseng, Pria Singapura Ini Tak Menyangka Kotak PS5 yang Didapat di Tong Sampah Laku S$30
Baca juga: Rame, Warga Singapura Penuh Sesak di Mall dan Orchad Road di Akhir Pekan, Di MRT Tak Ada Jaga Jarak
“Jadi delapan orang bisa makan bersama, atau mengunjungi rumah seseorang."
"Ini akan memudahkan untuk mengadakan pertemuan keluarga selama periode perayaan, ”kata Lee dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu.
Ia menambahkan, Singapura juga akan mengurangi batasan kapasitas di tempat-tempat umum seperti mal, objek wisata, dan tempat ibadah.
"Karena upaya Anda, kami sekarang siap untuk maju ke tahap berikutnya," kata Lee.
“Fase 3 akan dimulai pada 28 Desember, jadi kami akan mengakhiri tahun ini dengan kabar baik,” kata Lee.
Meski begitu, Perdana Menteri mendesak warga untuk tidak lengah.
"Karena COVID-19 kemungkinan besar masih beredar diam-diam di dalam komunitas kita," katanya.
“Masing-masing dari kita perlu memainkan peran kita."
"Dengan segala cara, manfaatkan batasan yang lebih tinggi dan hubungkan kembali dengan teman dan keluarga, tetapi tolong jangan tinggalkan pola pikir Anda untuk berjaga-jaga dan berhati-hati, ”kata Lee.
Baca juga: Arsenal vs Manchester City Malam Ini Pukul 03.00 WIB, Mikel Arteta: Kami Alami Banyak Kesulitan
Baca juga: Polisi Tembak Mati Tetangganya Viral, Kepolisian Filipina Janji Bersikap Tegas: Tak Bisa Ditolerir
“Ini sama sekali bukan waktu untuk bersantai dan lengah atau mengadakan pesta besar, membayangkan bahwa masalah telah hilang.”