Meski tidak bisa berbahasa Indonesia, dia masih memiliki kerabat di Surabaya dan telah mengunjungi mereka selama beberapa perjalanan, dan mengatakan Indonesia tidak "merasa asing" dengannya.
“Saya kira pengaruh tiga atau empat generasi (dari keluarga ayahnya yang tinggal) di Indonesia telah membawa pengaruh besar pada identitas kami,” kata Go, ayah dari dua orang putri.
“Ketika saya bersama dengan orang Tionghoa dari Indonesia, saya langsung merasa seperti di rumah sendiri,” katanya.
“Ada hubungan langsung - saya tidak tahu apa itu, tapi ini seperti bertemu dengan anggota keluarga,” katanya.(*)
.
.
.
sumber: scmp.com,