Penyelidikan Kematian 6 Laskar FPI versi Komnas HAM Segera Diungkap, Apa Hasilnya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyelidikan Kematian 6 Laskar FPI versi Komnas HAM Segera Diungkap, Apa Hasilnya? Foto Istimewa

TRIBUNBATAM.id - Hasil penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kematian 6 laskar FPI di tol Cikampek segera diumumkan.

Hal tersebut diungkapkan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara ketika dihubungi Tribunnews (Grup Tribunbatam.id).

Menurut Beka, laporan tersebut akan diumumkan paling lambat pekan depan.

"Paling lambat pekan depan," kata Beka saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (5/1/2021).

Sebelumnya, Komnas HAM menyebut adanya kejanggalan terkait kematian 6 laskar FPI yang menjadi korban penembakan polisi.

Dalam kasus penembakan di Tol Cikampek tersebut, muncul dua versi antara FPI dengan Polri yang sama-sama mempunyai argumen berbeda.

Sejauh ini Komnas HAM juga telah meminta keterangan dari pihak Kepolisian, PT Jasa Marga, FPI, dan saksi masyarakat terkait peristiwa tersebut.

Komnas HAM telah membeberkan sejumlah temuan lapangan beberapa waktu lalu di antaranya proyektil, selongsong peluru, dan serpihan benda yang diduga berasal dari kendaraan yang terlibat insiden tersebut.

Baca juga: Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI Belum Bisa Disimpulkan Polisi, Komnas HAM Terus Lakukan Penyelidikan

Baca juga: BEM UI Bantah Bela FPI, Ini soal Pembubaran Ormas tanpa Peradilan

Komnas HAM juga telah memeriksa langsung kendaraan Laskar FPI yang terlibat dalam insiden tersebut.

Beka mengatakan pihaknya telah meminta keterangan ahli psikologi forensik di antaranya untuk rekaman suara 25 menit terkait tewasnya enam Laskar FPI oleh Kepolisian di Tol Jakarta Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu.

Ia mengatakan rekaman suara tersebut terdiri dari dua bagian besar yakni voice note dan rekaman lainnya.

"Tadi ada rekaman berdurasi 25 menit. Terdiri dari dua bagian besar. Voice note dan rekaman lainnya," kata Beka.

Selain itu Komnas HAM juga telah meminta keterangan sejumlah ahli lain yakni ahli kedokteran forensik terkait autopsi jenazah dan ahli balistik dari PT Pindad untuk uji balistik.

Satu dari 58 adegan rekontruksi FPI di rest area tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari tadi. (KOMPAS.COM/FARIDA)

Kronologi Insiden Cikampek

Versi Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan kronologi penyerangan kepada polisi yang dilakukan 10 orang yang diidentifikasi sebagai pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS).

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota Polri."

"Yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Dia menjelaskan, polisi yang diserang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi pengerahan massa akibat adanya agenda pemeriksaan kepada Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang dijadwalkan berlangsung Senin (7/12/2020) pukul 10.00 WIB.

"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagi sumber."

"Termasuk rekan-rekan media mendapat berita akan ada pengerahan kelompok massa," kata dia.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudunf Abdurachman di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12/2020) siang menjelaskan tentang penembakan terhadap 6 orang anggota kelompok pengikut Habib Rizieq (Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

Setelahnya, Fadil menceritakan satu unit polisi yang beranggotakan enam orang dari Polda Metro Jaya melakukan lidik.

Saat itu, anggota kepolisian disebut mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS.

Namun, ternyata kendaraan polisi justru dipepet dan diserang.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet."

"Lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam."

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur."

"Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," tuturnya.

Fadil mengatakan, empat di antara penyerang polisi itu melarikan diri.

"Empat orang lainnya melarikan diri," ucapnya.

Versi FPI

DPP FPI membenarkan adanya insiden bentrok antara anggota Polri dengan 10 Laskar Pengawal Imam Besar Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Senin (7/12/2020) dini hari.

Berbeda dari keterangan polisi yang menyebut diserang Laskar Pengawal, FPI justru menyebut rombongannya adalah pihak yang diserang.

Atas insiden bentrok tersebut, FPI mengklaim enam orang Laskar Pengawal Rizieq Shihab diculik.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Ahmad Shabri Lubis, Senin (7/12/2020).

"Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB," ucap dia.

Shabri Lubis mengatakan, insiden bentrok itu terjadi di pintu Tol Karawang Timur.

Kejadian berawal saat rombongan Rizieq Shihab sedang dalam perjalanan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga sambil memulihkan kondisi.

Acara subuh keluarga tersebut merupakan acara internal.

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (Orang tak dikenal)."

"Yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," ucap dia.

Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut, kata Shabri, mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada Laskar Pengawal keluarga Rizieq Shihab.

"Hingga saat ini para pengadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi," klaim dia.

(*)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Paling Lambat Pekan Depan, Komnas HAM Akan Umumkan Hasil Penyelidikan Tewasnya 6 Laskar FPI

Berita Terkini